Koalisi Pisah

Kabinet SBY-JK Bisa Terganggu

VIVAnews- Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Bachtiar Effendy mengatakan kinerja kabinet pasti akan terganggu dengan adanya rivalitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

"Namanya rival pasti akan mengintip kelemahan lawan," kata Bachtiar Effendy  di Jakarta Sabtu 25 April 2009.

Dia mengatakan, meski SBY-JK duduk satu meja dan sama-sama mengatakan kompetisi tidak mengganggu kinerja kabinet, namun keduanya berkompetisi menginginkan jabatan yang sama.

Sementara politisi Partai Golkar Siswono Yudhohusodo menyayangkan adanya kompetisi tersebut. Sisa waktu 6 bulan pemerintahan akan berjalan tidak optimal. "Terus terang saja itu itu mengganggu. Itu menyita energi, pikiran dalam proses politik meski sama-sama bersanding," katanya.

Anggota kabinet juga akan mempunyai kendala psikologis terkait memanasnya persaingan perebutan kekuasaan itu. "Apalagi Wapres maju mencalonkan diri menjadi capres. kalau bisa lebih cepat lebih baik," katanya.

Dia menilai wajar perpecahan dua partai besar itu langsung direspon pasar dengan turunnya indeks harga saham gabungan. "Bersatunya pemerintah menimbulkan persepsi stabil, ketika putus maka terjadi reaksi pasar. Itu bisa dimengerti,"  tuturnya.

Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan
VIVA Militer: Bendera Israel

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan bahwa situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024