VIVAnews - Besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar pesepakbola di Inggris, rupanya mendatangkan masalah baru. Namun buat Arsene Wenger, masalah ini malah membawa berkah karena bakal menggerus pemain asing.
Entah serius atau tidak, yang jelas ini merupakan reaksi atas kritik pelatih Juventus, Claudio Ranieri. Si Tinkerman pernah bilang kalau kesuksesan EPL semu semata.
Tak ada jerih payah pemain asli Inggris, tapi malah memeras keringat pemain dan pelatih asing.
"Tenang saja, masa itu (pemain dan pelatih asing) akan segera berakhir karena sistem perpajakan. Apalagi nilai tukar poundsterling juga melemah," kata Wenger seperti dilansir The Telegraph, Minggu 26 April 2009.
"Tapi yang pasti, dominasi EPL sebentar lagi usai," tambahnya.
Memang untuk saat ini Inggris dicap sebagai negara paling tinggi taraf hidupnya. Makin besar pendapatan, makin besar pula pajak yang harus mereka bayar. Walhasil, uang yang diterima di tangan hanya sepersekian persennya saja.
Ketika pertama kali pindah ke London, Michael Ballack pernah mengeluh betapa mahalnya biaya hidup. Ia sampai kesulitan menemukan rumah yang layak untuk keluarga karen abesarnya pajak yang harus ditanggung.
Bandingkan dengan Liga Spanyol yang memberi keringanan hingga 15 persen untuk pemain asingnya. Syaratnya pun mudah, cukup menggunakan status 'foreign executive'.
Mungkin benar apa pendapat Wenger. Namun untuk saat ini, ia hanya mencoba menikmati apa yang bisa dinikmati.
"EPL harus segara membereskan hal ini. Saya tak percaya semua kualitas ini akan bertahan di Inggris. Sekarang kita tinggal nikmati saja," tambahnya.