VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengaku tidak mau ikut kompetisi Pemilihan Presiden 2009 sebelum Daftar Pemilih Tetap (DPT) diperbaiki.
"Ada yang bilang, tidak mau nyapres kalau DPT tidak dibenahi. Saya pun begitu. Saya dukung itu 300 persen," kata Yudhoyono dalam sambutan pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Minggu 26 April 2009. "Sakit rasanya, sudah berjalan lurus dianggap curang."
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri mengancam akan memboikot Pilpres 2009 dengan tidak ikut mencalonkan diri sebagai capres. Hal itu dinyatakan Megawati pasca kekacauan DPT pada Pemilihan Umum Legislatif, 9 April lalu.
Gerakan Megawati itu kemudian diamini sejumlah politisi lainnya yang kerap mengadakan pertemuan dia kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar. Salah satunya adalah Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
SBY menambahkan kemenangan tidak datang dari langit dan kemenangan juga tidak bisa dicapai dengan asumsi. "Kemenangan harus dicapai dengan kerja keras all out dan sungguh-sungguh," tegasnya.
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Toyota Fortuner, dan Mitsubishi Pajero Sport dikenal sebagai mobil SUV penguasa jalanan. Keduanya kerap viral di jagat maya akibat oknum pengguna mobil yang arogan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
8 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini