VIVAnews - Negara-negara di dunia meningkatkan kewaspadaan mengenai penyebaran virus flu babi Meksiko. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan negara-negara untuk melaporkan seluruh kasus flu yang tidak biasa pada Sabtu, 25 April 2009.
Pemerintah Prancis mengatakan kasus flu babi itu kemungkinan besar akan kembali menguap, karena meningkatnya perjalanan udara. Kelompok penanganan krisis Prancis telah mulai bekerja pada Sabtu.
Pemerintah Prancis juga telah menutup sekolah Prancis di Mexico City dan memberi instruksi rinci kepada warganya mengenai pencegahan dan penanganan pertama infeksi flu babi.
Sementara itu, pemerintah Chili telah memberlakukan siaga sanitasi termasuk pemeriksaan penumpang pesawat dari Meksiko. "Hingga saat ini belum ada laporan infeksi di negara kami, namun jika ada seseorang dengan gejala infeksi flu babi akan segera dikirim ke rumah sakit," ujar Deputi Menteri Kesehatan Chili Jeanette Vega.
Pemerintah Peru juga mengawasi pendatang dari Meksiko dan Amerika Serikat (AS). Sebuah tim kesehatan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap orang dengan gejala flu seperti sakit tenggorokan, demam tinggi, dan hidung tersumbat.
Di Asia, sejumlah negara telah memeriksa penumpang dari Meksiko. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di bandara Jepang, sementara Filipina akan mengarantina penumpang dengan gejala flu dari Meksiko. Departemen kesehatan Thailand dan Hong Kong menyatakan akan terus mengawasi perkembangan.
Tindakan pencegahan besar-besaran dilakukan di Asia mengingat sejarah penyakit yang pernah timbul di kawasan itu. Sejumlah penyakit seperti sindroma gangguan pernapasan akut, atau SARS, telah menyerang Asia dan menyebar melalui perjalanan udara internasional.
Virus flu burung H5N1 juga telah meningkatkan angka kematian di Indonesia, China, Thailand, Vietnam, dan negara lainnya. Para peneliti menyatakan virus H5N1 juga berpotensi menjadi pandemik. (AP)