Dituduh Mata-Mata di Iran

Wartawati AS Mogok Makan

VIVAnews - Roxana Saberi, jurnalis Amerika Serikat (AS) yang ditahan pemerintah Iran di Teheran dengan tuduhan spionase melancarkan aksi mogok makan.

Cek Fakta: Timnas Uzbekistan Diblacklist AFC dan FIFA karena Pakai Doping

Menurut Reza, ayah Saberi mengatakan putrinya telah mogok makan selama lima hari. "Roxana akan terus mogok makan sampai ia dibebaskan. Dia menolak makan apa pun, saya khawatir," ujar Reza seperti dikutip laman stasiun televisi Al Jazeera.

Saberi dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada 18 April lalu. Hakim memutuskan Saberi terbukti melakukan pekerjaan mata-mata bagi pemerintah AS.

Saberi yang telah tinggal di Iran selama enam tahun belakangan ditahan akhir Januari lalu karena bekerja tanpa izin. Awalnya ia dituduh melanggar aturan mengenai minuman beralkohol namun jaksa menuntut Saberi dengan tuduhan spionase.

"Saya akan mengajukan banding," ujar pengacara Saberi Abdolsamad Khorramshahi pada Sabtu, 25 April 2009.

Khorramshahi memperkirakan pengadilan banding dapat digelar pekan depan. Dia juga berharap hakim banding akan menghapus atau mengurangi hukuman kliennya.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah meminta jaksa penuntut memastikan Saberi mendapat hak membela diri sepenuhnya. Sementara presiden AS Barack Hussein Obama telah meminta pemerintah Iran untuk membebaskan Saberi.

Sosok Brigadir Jenderal (Brigjen) Aulia Dwi Nasrullah

Sosok Jenderal TNI Bintang 1 Termuda, Eks Pentolan Grup 2 Kopassus

Sosok Brigadir Jenderal (Brigjen) Aulia Dwi Nasrullah disebut-sebut sebagai jenderal bintang 1 termuda di Indonesia saat ini.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024