13 Poin Pembicaraan Misi Dagang Ke Vietnam

VIVAnews - Misi dagang pemerintah Indonesia ke Vietnam telah terbang sejak Kamis, 23 April lalu. Pada hari terakhir, Sabtu, 25 April 2009, sebanyak 13 poin penting dibicarakan dalam Joint Commission Indonesia-Vietnam on Economic, Scientific, and Technical Cooperation (JCESTC).

Misi dagang yang dipimpin Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengagendakan pertemuan government to government formal dua negara dimana delegasi Vietnam dipimpin oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam Vu Huy Hoang.

"Ini adalah pertemuan kelima sejak ditandatangani Persetujuan Kerja Sama Ekonomi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknik pada tanggal 21 November 1990 di Hanoi Vietnam," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews di Jakarta, Sabtu, 25 April 2009.

Ketiga belas poin pembicaraan tersebut di antaranya, mengenai peningkatan hubungan kerja sama bilateral kedua negara di bidang perdagangan, investasi, energi dan sumber daya alam mineral,
perikanan, pertanian, transportasi, pendidikan dan latihan, kesehatan, pariwisata, perbankan, industri, konstruksi serta informasi dan komunikasi.

"Meski nilai perdagangan Indonesia dan Vietnam mengalami peningkatan yang cukup baik selama lima tahun terakhir, masih terdapat banyak peluang untuk dapat lebih meningkatkan total volume perdagangan di antara keduanya," kata Mari.

Pertemuan kedua menteri tersebut didahului oleh Senior Official Meeting (SOM) di hari sebelumnya dan dihadiri oleh pejabat-pejabat dari intansi dan asosiasi terkait di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Perkonomian, Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen ESDM, Departemen Peridustrian, Departemen Luar Negeri, BKPM, BULOG, Badan POM, KADIN, dan Asosiasi Eksportir Lada Indonesia (AELI).

Sementara itu, misi dagang Indonesia tersebut berhasil memperpanjang kesepakatan perdagangan beras (MoU on Rice Trade).

Safari Ramadan di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah 2.000 Paket Sembako

Kesepakatan yang sebelumnya ditandatangani pada tanggal 5 April 2007 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 tersebut diperpanjang dengan ditandatangani kesepakatan serupa pada hari Sabtu, 25 April 2009.

Kesepakatan baru tersebut akan berlaku untuk jangka waktu tahun 2010-2012. "Pemerintah kedua negara menyepakati pentingnya keamanan pangan baik di tingkat nasional maupun regional," kata Mari.

Sedangkan di bidang pertanian secara umum, menurutnya, Indonesia dan Vietnam mengakui bahwa kedua negara merupakan dua pasar besar untuk komoditas pertanian. "Namun sayangnya kerja sama di bidang pertanian masih terbatas. Oleh karena itu, sangat berpotensi untuk lebih dikembangkan," ujarnya.

Yusril Ihza Mahendra dalam sidang lanjutan perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna

Menurut Yusril, rakyat sebagai pemilih di Pilpres 2024 menentukan sendiri pasangan 02 Prabowo-Gibran.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024