Flu Babi

Kanada Negara Ketiga Laporkan Adanya Wabah

VIVAnews - Kanada menjadi negara ketiga yang mengonfirmasi kasus infeksi virus flu babi terhadap manusia, Minggu 26 April 2009 waktu setempat. Sejumlah negara seperti Selandia Baru dan Spanyol juga melaporkan kasus dugaan flu babi.

Beberapa negara lainnya memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Amerika Utara. Mereka juga merencanakan karantina penumpang yang baru datang dari Meksiko dan memperketat aturan impor daging babi.

Enam kasus flu babi di Kanada terjadi di Nova Scotia dan British Columbia. Semua korban pernah berkunjung ke Meksiko dan saat ini sudah berhasil disembuhkan.

"Enam orang itu sudah sembuh, namun kemungkinan besar kasus flu babi tidak berhenti di sini," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kanada Dr. David Butler-Jones.

Sebelumnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk mengumumkan kasus flu babi di Meksiko dan Amerika Serikat (AS) sebagai keadaan darurat yang harus diwaspadai dunia pada Sabtu (25/4). 

IOH Kembali Hadirkan INSPIRE, Program Magang untuk Mahasiswa Tingkat Akhir dan Lulusan Baru

Komite darurat WHO akan mengadakan pertemuan pada Selasa (28/4) untuk memeriksa penyebaran virus sebelum memutuskan untuk meningkatkan kesiagaan ke level pandemi atau epidemi global.

"Saat ini kasus flu babi terjadi di beberapa negara namun kami tahu bahwa dalam dunia modern ini, sebuah virus dapat berpindah dengan cepat, kami sedang menyelidiki penyebaran virus yang terjadi sangat cepat ini," kata asisten direktur jendral urusan keamanan kesehatan WHO Keiji Fukuda.

Departemen kesehatan Meksiko menyatakan penyakit ini telah menewaskan 86 orang dan menyerang lebih dari 1.400 sejak 13 April lalu. Sementara pemerintah AS mengumumkan bahwa virus telah ditemukan di New York, California, Texas, Kansas, dan Ohio, namun belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Pemerintah China, Rusia, dan Taiwan telah berencana untuk mengarantina orang dengan gejala virus ini. Pemerintah Jepang telah memasang alat pendeteksi temperatur di bandara Narita.

Indonesia juga meningkatkan pengawasan di semua titik masuk bagi pendatang dengan gejala flu. Pemerintah Indonesia menggunakan alat khusus yang sudah terpasang beberapa tahun lalu untuk mendeteksi penderita gangguan pernapasan akut (SARS) dan flu burung.

Gejala flu babi meliputi demam lebih dari 37,77 derajat Celsius, sakit badan, radang tenggorokan, batuk, sulit bernapas, dan dalam beberapa kasus pasien muntah-muntah dan diare.

Belum ada vaksin khusus untuk menanggulangi virus flu babi. Virus ini biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan babi.

"Namun semua kasus menunjukkan virus menyebar langsung antarmanusia," ujar kepala bagian kesehatan hewan di Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa di Roma, Italia.

Negara lainnya seperti Rusia dan Korea Selatan meningkatkan pemeriksaan babi dan daging babi impor dari Amerika. Beberapa negara bahkan melarang impor daging babi meski dinas kesehatan menyatakan daging babi yang sudah dimasak dengan baik aman untuk dikonsumsi.

Pemerintah Hong Kong dan Korea Selatan melarang warganya bepergian ke Meksiko. Sementara Italia, Polandia, dan Venezuela juga menyarankan warganya untuk menunda rencana mendatangi Meksiko dan AS. (AP)

Unggul di Survei, Dendi Suryadi Figur Potensial jadi Bupati Kukar
Upacara Melasti Umat Hindu Bali

Tokoh Hindu Sebut World Water Forum ke-10 Dapat Tingkatkan Perekonomian Warga Bali

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar, I Made Arka meyakini kegiatan WWF Ke-10 akan bermanfaat bagi perekonomian warga

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024