Grup Agung Podomoro Tawar Saham Summarecon

VIVAnews - Grup pengembang properti ternama domestik kabarnya berminat membeli kepemilikan saham PT Summmarecon Agung Tbk (SMRA).

Sumber VIVAnews mengatakan, pengembang yang disinyalir adalah Agung Podomoro Group tersebut dikabarkan akan membeli saham Summarecon dengan cara menawar saham milik salah satu pemegang saham perseroan.

Syekh Abu Al Sebaa, Seorang Dermawan Penyedia Makan Gratis untuk Jemaah Umrah Meninggal Dunia

"Bahkan, mereka juga isunya sudah mengumpulkan barang melalui pasar sekunder," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat malam, 24 April 2008.

Dia menambahkan, Agung Podomoro tertarik memiliki saham di Summarecon karena perseroan rajin meluncurkan produk baru dan berhasil mengembangkan hunian elit di Kelapa Gading maupun Serpong. "Dalam waktu dekat, SMRA luncurkan produk baru di Serpong, Tangerang," tutur sumber.

Presiden Direktur Summarecon Agung Johanes Mardjuki ketika dimintai konfirmasi menuturkan, perseroan tidak menerima tawaran dari pihak manapun yang berniat membeli saham perseroan.

"Jadi, tidak ada ya, baik dari Agung Podomoro Group maupun Capital Land," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 27 April 2009.

Namun, dia mengakui, perseroan pada pekan depan memang berniat meluncurkan produk hunian baru menengah atas dengan kisaran harga Rp 700-800 juta di Serpong. "Kami selalu memperkenalkan produk baru untuk memuaskan konsumen," kata Johanes.

Per 31 Maret 2009, HSBC-Fund Service Clients A/C menguasai saham berkode SMRA sebanyak 10 persen, PT Semarop Agung 22 persen, dan PT Sinarmegah Jayasentosa tercatat 7 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Jumat, 24 April 2009, SMRA ditutup mengut Rp 5 (2,22 persen) ke level Rp 230. Broker PT Danareksa Sekuritas dengan kode broker OD tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Summarecon Agung.

Menurut pengamat pasar modal Teguh Ramadhani, bergabungnya Agung Podomoro dengan perseroan sudah tepat, karena dari sisi pendanaan dan pemasaran akan sangat membantu kinerja Summarecon ke depan. "Apalagi, sektor properti saat ini masih belum membaik di saat likuiditas yang sulit tahun ini," ujarnya.

Sedangkan peluncuran produk baru, dia mengatakan belum bisa berdampak positif bagi kinerja perseroan, karena baru saja diluncurkan. "Ya, mungkin baru satu atau dua tahun ke depan mulai kelihatan," kata Teguh.

Diketahui, pendapatan bersih perseroan dalam sampai akhir 2008 meningkat 23,35 persen menjadi Rp 1,27 triliun dari Rp 1,03 triliun di periode yang sama 2007.

Namun, laba bersih Summarecon menurun 41,10 persen menjadi Rp 94,14 miliar pada kuartal IV-2008 dari kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp 159,84 miliar.

VIVA Militer: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM) Kheibar Shekan militer Iran

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Argentina menuduh Iran sebagai pelaku tindakan terorisme. Tuduhan ini muncul setelah lebih dari tiga dekade serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Buenos Aires, Argen

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024