Asia Siaga Flu Babi

VIVAnews - Para pejabat kesehatan di negara-negara Asia meningkatkan kewaspadaan berkaitan dengan penyebaran virus A/H1N1 atau flu babi Meksiko di Selandia Baru. Pemerintah di negara-negara Asia kini meningkatkan pengecekan di bandar udara dan meminta warganya melaporkan gejala flu yang tidak biasa.

Gejala flu babi meliputi demam lebih dari 37,77 derajat Celsius, sakit badan, radang tenggorokan, batuk, sulit bernapas, dan dalam beberapa kasus pasien muntah-muntah dan diare. Belum ada vaksin khusus untuk menanggulangi virus flu babi. Virus ini biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan babi.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Taipei, Taiwan, telah menyatakan penyebaran virus di Meksiko sebagai epidemi. Sementara kasus di California dan Texas, Amerika Serikat (AS) dinilai sebagai kasus wilayah terbatas.

"Langkah ini dilakukan untuk mencegah virus memasuki Taiwan," uajr Deputi Direktur CDC Shih Wen-yi seperti dikutip harian Taipei Times edisi Senin, 27 April 2009. "Pendatang dari Meksiko dan AS, termasuk warga Taiwan yang mengalami gejala flu akan dibawa ke rumah sakit khusus untuk diisolasi."

CDC Taiwan juga telah memperingatkan agar maskapai memperhatikam kondisi kesehatan penumpang. Warga Taiwan yang akan berkunjung ke Meksiko diimbau untuk mengambil langkah pencegahan seperti mencuci tangan secara teratur, mengenakan masker, dan menghindari kontak dengan orang sakit.

Departemen kesehatan Meksiko menyatakan penyakit ini telah menewaskan 86 orang dan menyerang lebih dari 1.400 sejak 13 April lalu. Sementara pemerintah AS mengumumkan bahwa virus telah ditemukan di New York, California, Texas, Kansas, dan Ohio, namun belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Presiden Meksiko Felipe Calderon telah mengeluarkan kebijakan untuk memberi kekuatan luar biasa kepada pejabat dan petugas yang menangani kasus virus mematikan ini. "Virus ini memiliki potensi pandemi," ujar Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia Margaret Chan di Jenewa, Swiss pada Sabtu (25/4).

WHO memutuskan untuk mengumumkan kasus flu babi di Meksiko dan Amerika Serikat (AS) sebagai keadaan darurat yang harus diwaspadai dunia. Komite darurat WHO akan mengadakan pertemuan pada Selasa (28/4) untuk memeriksa penyebaran virus sebelum memutuskan untuk meningkatkan kesiagaan ke level pandemi atau epidemi global.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Selandia Baru Tony Ryall mengatakan sepuluh remaja yang baru tiba dari Meksiko positif mengidap influenza dan diduga terserang flu babi. "Sampel dari para pelajar tersebut telah dikirim ke laboratorium WHO di Melbourne," ujar Ryall.

Langit Dubai Tiba-tiba Berubah Jadi Hijau Usai Banjir Besar
Presiden Iran Ebrahim Raisi

Iran Berhasil Tangkis Serangan Israel

Meskipun beberapa laporan media mengatakan bahwa rudal telah ditembakkan, Iran mengatakan bahwa mereka telah berhasil menangkis dan menembak jatuh beberapa drone tetapi "

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024