Peringkat Underperform, Target ASII Naik
VIVAnews - Tim riset PT CIMB-GK Securities Indonesia mempertahankan peringkat underperform pada saham PT Astra International Tbk (ASII). Namun, berdasarkan metode sum of parts (SOP), target harga dinaikkan lebih tinggi menjadi Rp 15.300 dari sebelumnya Rp 10.650.
"Revisi target karena upgrade dari agribisnis," kata Direktur CIMB-GK Securities Indonesia, William Henley, dalam risetnya tentang Astra International edisi Senin 27 April 2009 di Jakarta.
Asumsi yang digunakan untuk merevisi target harga saham ASII adalah harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) lebih tinggi 12-21 persen, penjualan alat berat lebih tinggi dengan pemulihan (recovery) pada 2010, dan tidak ada perubahan pada industri otomotif.
Sementara itu, nilai aktiva bersih (net asset value/NAV) lebih tinggi 43 persen, karena terjadi peningkatan di sektor agribisnis (plus 47 persen, karena price to earning ratio/PER multiple lebih tinggi) serta alat berat (plus 52 persen karena PER multiple lebih tinggi).
Selain itu, terjadi peningkatan sebesar 28 persen untuk sektor otomotif karena rata-rata tertimbang biaya modal (weighted average cost of capital/WACC) diturunkan dari 16,6 persen menjadi 14,9 persen.
"Dengan diskon terhadap NAV tetap 15 persen, kami mendapatkan target harga ASII Rp 15.300 atau sekitar 10 kali dan delapan kali PER perseroan selama 2009-2010 sekitar 12 persen," ujarnya.
Menurut riset itu, tiga bisnis inti Astra International terkena guncangan hebat. PT Astra Agro Lestrai Tbk (AALI) mengalami kontraksi volume (minus 9,1 persen) dan harga (minus 36 persen).
Sementara itu, sektor otomotif yang sangat sensitif terhadap suku bunga juga mengalami hal serupa, volume turun 7-37 persen (qoq) dan depresiasi mata uang enam persen (qoq). Kondisi itu menyebabkan kenaikan harga 10-15 persen tidak cukup untuk menutupi margin.
"Hanya UNTR (United Tractors) yang tidak terlalu parah," ujarnya.
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) margin pada perusahaan induk minus 1,7 persen pada kuartal IV-2008, atau hampir minus dua persen apabila mengeluarkan provisi.
Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya
Imbas dari merosotnya kekayaanya Elon Musk tersebut kini mengalami penurunan kekayaan dari daftar orang terkaya di dunia dari posisi sebelumnya kedua kini menjadi ketiga.
