Tiang Monorel Jadi Jalan Layang Busway

VIVAnews - Mangkraknya tiang pancang megaproyek monorel membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berfikir untuk memanfaatkan tiang pancang monorel tersebut sebagai jalur layang Busway.

"Secara konstruksi tiang pancang bekas monorel layak dijadikan tiang untuk jalan layang busway atau untuk Light Rapid Transit,” ujar Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri, Perdagangan, dan
Transportasi, Soetanto Husodo, Senin 27 April 2009.

Pembuatan jalur busway di atas jalur layang dinilainya justru lebih efisien dibanding jalur yang ada sekarang dan mampu mengatasi tumpang tindih dengan kendaraan lain. 

"Pada dasarnya busway adalah jalur setengah khusus, karena masih bersinggungan dengan pengguna jalan lain dan banyaknya persimpangan," ujarnya lagi.

Bila pemikiran tersebut bisa terlaksana untuk menjadikan  jalur busway dalam bentuk jembatan layang, maka desain rentang
jalurnya harus diperlebar dibanding peruntukan untuk monorel.

Meski demikian Soetanto mengatakan harus dilakukan kajian ulang. Berdasarkan perhitungannya, rentangnya harus diperlebar menjadi 3,5 meter.

Selain menjadikan tiang pancang eks-monorel untuk jalur layang busway, alternatif lainnya, mengubah untuk pemanfaatan monorel menjadi LRT. 

"Light Rapid Transit semacam Mass Rapid Transit (MRT) namun kapasitasnya lebih kecil dibanding MRT (Subway)," ujarnya lagi.

Melanjutkan proyek monorel menjadi jalur layang busway atau LRT secara investasi juga akan lebih murah dan lebih layak dibanding melajutkan proyek monorel yang kapasitas angkutnya lebih kecil.

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 
Bandara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), tergenang banjir 17/4

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Banjir bandang yang merendam Dubai, Uni Emirat Arab pada 16 April 2024, berdampak pada penerbangan beberapa maskapai menuju Bali.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024