Nasib Wartawati AS di Iran

Pengacara Saberi Dilarang Temui Kliennya

VIVAnews - Shirin Ebadi, pengacara bagi wartawati Amerika Serikat (AS) yang telah ditahan pemerintah Iran sejak akhir Januari lalu mengaku dilarang menemui kliennya di penjara. Roxana Saberi, demikian nama wartawati itu, telah dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dengan tuduhan spionase pada sidang pengadilan 18 April.

Juru bicara Ebadi mengatakan Ebadi dilarang mengunjungi kliennya oleh petugas penjara. Padahal peraih Nobel Perdamaian 2003 itu telah mendapat persetujuan dari pengadilan.

"Ebadi telah mendapat izin pengadilan lalu pergi mengunjungi penjara Evin, namun petugas di seksi 209 melarangnya masuk," ujar juru bicara Ebadi Narges Mohammadi seperti dimuat laman stasiun televisi Iran, Press TV.

Mohammadi mengatakan Ebadi ditunjuk untuk membela Saberi oleh ayah jurnalis AS tersebut, Reza Saberi pada Sabtu (25/4). Ebadi membentuk tim beranggotakan tiga pengacara untuk menyelesaikan kasus ini.

Pengacara Saberi lainnya, Abdolsamad Khorramshahi membenarkan pernyataan Mohammadi. "Ebadi dan koleganya memang telah mengikuti kasus ini namun belum mendapatkan mandat dari Saberi karena tidak diperkenankan mengunjungi Saberi di penjara," ujar Khorramshahi.

Saberi, yang telah tinggal di Iran selama enam tahun, ditahan akhir Januari lalu karena bekerja tanpa izin. Awalnya ia dituduh melanggar aturan mengenai minuman beralkohol namun jaksa menuntut Saberi dengan tuduhan spionase.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah meminta jaksa penuntut memastikan Saberi mendapat hak membela diri sepenuhnya. Sementara presiden AS Barack Hussein Obama telah meminta pemerintah Iran untuk membebaskan Saberi.

Gak Percaya Anaknya Biasa Pakai Narkoba, Ibunda Chandrika Chika: Saya Tau Anak Saya Seperti Apa
Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) Refly Harun saat diwawancarai oleh wartawan di Padang, Sumatra Barat, Selasa, 28 November 2023.

Refly Harun: Anies-Muhaimin Pengkhianat Jika Gabung Pemerintah

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, memberikan tanggapannya terkait peluang pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bergabung ke Pemerintahan usai kalah di Pilpres.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024