VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) diperkirakan mengalami kerugian kurs sekitar Rp 1 triliun selama 2008. Akibat kerugian kurs tersebut, laba bersih perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu diproyeksikan turun.
Pada tahun buku 2007, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,85 triliun.
"Ada rugi kurs sekitar Rp 1 triliun," kata Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia, Rinaldi Firmansyah, di sela acara Konferensi Pasar Modal 2009 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin 27 April 2009.
Namun, Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Edi Kurnia, menyatakan laporan keuangan perseroan tahun buku 2008 masih dalam proses audit. "Angkanya masih belum pasti," ujar dia.
Sebelumnya, Telkom mempertimbangkan penerbitan obligasi dan pinjaman perbankan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) sepanjang 2009.
Perseroan juga sedang menjajaki fasilitas vendor financing masing-masing sebesar US$ 100 juta dengan China dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) untuk kebutuhan capex itu.
"Kami akan menunda obligasi jika memperoleh vendor financing dari China atau JBIC," ujar Rinaldi.
Rinaldi menambahkan, pada kuartal I-2009, perseroan mampu menambah lima juta pelanggan baru. Melalui penambahan tersebut, total pelanggan Telkom hingga akhir Maret 2009 menjadi 70,3 juta dibanding akhir 2008 sebanyak 65,3 juta.
Sepanjang 2009, perusahaan berharap mampu menambah 10 juta pelanggan baru.
Proyek Ini jadi 'Game Changer'
Game changer merupakan istilah yang mengacu pada perubahan atau inovasi yang mendasar dalam industri atau pasar yang mengubah dinamika yang ada dan ciptakan standar baru.
