VIVAnews - Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa menolak dikatakan sebagai orang yang paling kuat untuk menempati posisi sebagai cawapres dari Partai Amanat Nasional, yang akan mendampingi capres Yudhyono dari Demokrat, pada pilpres 8 Juli mendatang.
"No, no, no, saya berkali-kali katakan tidak perfikir soal itu. Kalau ada dinamika atau wacana yang mencalonkan begitu, banyak orang-orang dari a sampai z, saya anggap sebagai bunga-bunganya politik," ujar Hatta Radjasa, di Kantor Presiden, Senin 27 April 2009.
Mengenai soal cawapres yang dipilih PAN, Hatta mengatakan, itu semua ada mekanismenya dan sebagai menteri tidak akan ikut campur mengenai yang berkaitan dengan partai.
"Sebagai politisi saya katakan sebaiknya soal wapres diserahkan kepada presiden. Boleh saja parpolĀ menyampaikan kader-kadernya," tuturnya.
Ditanya sebagai calon kuat cawapres pilihan Yudhoyono, Hatta tertawa dan mengatakan itu statement yang sangat tidak proporsional, sesuatu yang diluar konteks. "Itu kan baru kalau," katanya.