Fungsionaris PPP Lukman Hakiem

Penangkapan Emron Pangkapi Politis

VIVAnews - Fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Lukman Hakiem menilai penangkapan Ketua DPP PPP Emron Pangkapi sarat dengan kepentingan politis. "Karena Emron Ketua DPP PPP yang gigih tidak mau koalisi dengan Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono," kata Lukman dalam pesan singkat yang diterima VIVAnews, Senin 27 April 2007.

Lukman juga menjelaskan bahwa Emron tidak tahu soal putusan Mahkamah Agung dalam kasus rekayasa Kredit Usaha Tani (KUT) tahun 1998-1999. Pasalnya, kata Lukman, Emron sudah dibebaskan di tingkat pengadilan tinggi. "Saat itu jaksa terlambat ajukan kasasi karena sudah lewat batas 14 hari. Maka perkara selesai," jelas Lukman.

Namun, tiba-tiba ada putusan MA yang memvonis Emron enam bulan penjara. "Ini jelas ada rekayasa. Apalagi pengacara Emron (Dharma Sutomo) sudah deal dengan Kejari Sungai Liat akan mengantar Emron hari Senin (27 April 2009), pukul 14.00 WIB,"tambah Lukman. "Jadi,tidak mungkin jaksa tidak tahu keberadaan Emron."

Tapi, kata dia, kenapa Jaksa sengaja menangkap Emron di Rapat Pimpinan Nasional PPP. Ia menengarai kasus Emron merupakan rekayasa untuk menghancurkan PPP. "Untuk menghancurkan Koalisi Perubahan."

Emron ditangkap Kejaksaan Agung pada Minggu dinihari dalam kasus penggelapan kredit KUT. Menurut Jaksa Agung Pidana Khusus Marwan Effendy, Emron selalu mengemplang setiap kali jaksa akan mengeksekusinya.

"Kasusnya tidak besar. Hanya 6 bulan penjara karena telah merugikan negara 20 juta," kata Marwan. "Coba dia taat hukum dari dulu, sudah bebas dia."

Vinales Start Terdepan di MotoGP Amerika 2024, Acosta 'Si Bocah Ajaib' Kalahkan Marquez
Ganjil Genap di Puncak Bogor

10 Jam Berlakukan One Way Jalur Puncak, Polisi Klaim Kendaraan Arah Jakarta Ramai Lancar

Polres Bogor memberlakukan sistem one way atau satu arah di jalur Puncak, Bogor, arah Jakarta selama 10 jam pada Sabtu, 14 April 2024, guna mengurangi kepadatan arus

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024