VIVAnews - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan status siaga flu babi menjadi kondisi darurat global di level empat, Senin 27 April 2009 waktu Jenewa. Status ini berarti virus telah dapat menular antarmanusia secara berkesinambungan dan menyebabkan kejadian luar biasa di minimal satu negara.
"Saat ini pencegahan saja tidak cukup karena virus telah menyebar ke sejumlah negara," ujar Asisten Direktur Jenderal WHO Keiji Fukuda.
Peningkatan status siaga ke level empat atau lima menunjukkan kenaikan jumlah penyebaran virus antarmanusia secara signifikan. Langkah ini memungkinkan pemerintah untuk memberlakukan larangan perdagangan, perjalanan, dan sebagainya untuk mencegah penularan penyakit lebih lanjut.
Sementara level enam adalah level pandemi, ditunjukkan dengan kejadian luar biasa di minimal dua wilayah di dunia.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan warganya untuk tidak mengunjungi Meksiko. Pemeriksaan di perbatasan juga ditingkatkan. Langkah serupa dikeluarkan komisioner kesehatan Uni Eropa.
Di Meksiko, jumlah dugaan korban tewas akibat flu babi meningkat menjadi 149 kasus, dan sekitar 2.000 penduduk diperkirakan terinfeksi virus A/H1N1 ini.
Sementara itu, hasil pemeriksaan di sebuah sekolah di New York City membuat dugaan kasus flu babi di AS berlipat ganda menjadi 40. Infeksi lainnya dilaporkan terjadi di Ohio, Kansas, Texas and California. Sebanyak 73 kasus terjadi di dunia, termasuk enam kasus di Kanada, satu di Spanyol, dan dua di Skotlandia.
Menteri kesehatan Meksiko Jose Angel Cordova mengatakan epidemi di Meksiko telah memasuki fase berbahaya. Jumlah korban terinfeksi semakin menjamur meski pemerintah telah berusaha keras membasmi penyakit ini.
"Kami memasuki masa kritis dalam epidemi ini, jumlah kasus terus meningkat sehingga kami harus menggalakkan penanganan," ujar Cordova dalam konferensi pers di Mexico City. (AP)
Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali
Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.
