VIVAnews - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut menggelar Operasi Ambalat untuk mengamankan wilayah perbatasan antara Malaysia dan Indonesia selama lima hari sejak Minggu 26 April 2009 sampai Jumat 1 April 2009.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Pertama Sagom Tamboen operasi TNI AU untuk menunjukan eksistensi Indonesia sebagai pemilik Ambalat, yang jadi obyek sengketa RI dan Malaysia.
"Justru karena masih belum punya kepastian, landasan dasar hukum kepemilikan [Ambalat] itu, sehingga masing-masing negara berupaya untuk menjaga eksistensi wilayah masing-masing. Kalau mereka anggap Ambalat wilayah mereka, kita juga menganggap ini wilayah kita," kata Sagom kepada VIVAnews, Selasa 28 April 2009.
Menurut Sagom, pengawasan wilayah rutin dilakukan oleh TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut. "Karena wilayahnya pulau, TNI Angkatan Laut berpatroli menggunakan kapal sedangkan TNI Angkatan Udara menggunakan pesawat," tambah dia.
Sagom menambahkan langkah TNI adalah untuk mengamankan wilayah tersebut. "Sementara belum ada keputusan mahkamah internasional, setiap menemukan pelanggaran Malaysia kita akan mengajukan nota protets, sebaliknya kalau kita patroli dan Malaysia menganggap kita melanggar wilayahnya mereka akan ajukan nota protes diplomatik ke pemerintah Indonesia," tambah dia.
Dalam Operasi Ambalat, sebanyak empat pesawat Hawk seri 100 dan 200 disiagakan di Tarakan. Personel Skadron 1 Pontianak, Lapangan Udara Balikpapan, satuan radar 225 Tarakan, dan Pemerintah Kota Tarakan ikut mendukung operasi.
Blok Ambalat yang terletak di perairan Laut Sulawesi di sebelah timur Pulau Kalimantan, terus jadi obyek sengketa Indonesia-Malaysia. Akhir 2008 militer Indonesia memeringatkan Malaysia untuk tidak melakukan provokasi militer di wilayah Ambalat. Belajar dari lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia, TNI meningkatkan patroli di wilayah Ambalat.
Dalam setiap perundingan, Malaysia tetap berkeras bahwa Blok Ambalat merupakan bagian dari teritorinya. Bahkan mereka mengirimkan salinan nota diplomatik yang intinya memprotes kehadiran kekuatan TNI di Blok Ambalat.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka
Kriminal
26 Apr 2024
Robert dan Bambang, dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi Tersangka.
Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan dari masyarakat dan parpol, karena baru menjabat satu periode di Jakarta.
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyita mobil mewah milik tersangka dugaan korupsi izin usaha pertambangan PT Timah, Harvey Moeis.
Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik
Politik
26 Apr 2024
Partai Nasdem menyatakan akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah sang ketua umum Surya Paloh bertemu dengan Prabowo.
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
Selengkapnya
Partner
Nama Rafael Struick menjadi salah satu trending topic dalam dunia pemberitaan sepakbola Tanah Air. Pasalnya, pemain berusia 21 tahun itu yang membuka keunggulan Indonesia
Dedi Mulyadi Sebut Ada Kejutan Ditengah Gonjang-ganjing Pencalonannya di Pilgub Jabar
Jabar
28 menit lalu
“Secara kultur saya sudah jadi gubernur. Bisa dilihat setiap hari di rumah saya datang sekdes, kades, tokoh dari berbagai tempat hanya untuk mengundang datang ke acara"
Megawati Hangestri, yang sebelumnya membela Daejeon Red Sparks di liga voli Korea, kini telah resmi bergabung dengan tim peserta Proliga, Jakarta BIN. Pengumuman bergabun
DANA tidak berhenti memanjakan para penggunanya dengan beragam kejutan menarik. Tentunya, saldo gratis selalu disediakan oleh dompet digital ini bagi para pengguna setian
Selengkapnya
Isu Terkini