Impor Produk Babi Olahan Dilarang

VIVAnews - Menyusul merebaknya pandemi flu babi, pemerintah menyiapkan kebijakan penghentian sementara impor daging babi beserta produk turunannya. 

"Kalau untuk daging dan hewan babi memang sudah disepakati di rapat Menko untuk ditutup sementara impornya, tapi produk turunannya belum dipastikan," kata Sekretaris Jenderal Departemen Perdagangan Ardiansyah Parman di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa 28 April 2009.

Ardiansyah menjelaskan, penghentian impor daging babi akan diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan. "Tapi belum keluar peraturannya," katanya. 

Selama ini Indonesia mengimpor 230 ton daging babi dari Australia dan Selandia Baru. "Jadi jumlahnya kecil sekali," katanya. 

Sedangkan ekspor Indonesia terkait babi, selama ini, hanya dalam bentuk hewan hidup. Itupun ekspornya hanya 29 ribu ton dalam bentuk hewan hidup. Menurut dia, saat ini belum ada penghentian impor dari negara lain terkait ekspor hewan babi Indonesia.

Untuk penghentian impor sementara produk turunan atau babi olahan, hari ini sedang dibahas di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II
Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024