Indonesia Pertahankan Porsi Saham di ADB

VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia akan mempertahankan posisi kepemilikan saham di Asian Development Bank (ADB). Namun karena terkait penggunaan anggaran maka pemerintah akan terlebih dahulu membicarakannya dengan dewan.

"Kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) nanti melalui UU APBNP atau APBN 2010 kita akan bicarakan lebih lanjut," ujar Sri Mulyani di Departemen Keuangan, Selasa 28 April 2009. Penambahan modal ke ADB direncanakan pembayarannya mulai 2010.

Menurut Sri Mulyani anggota-anggota ADB sepakat akan dilakukan penambahan modal sampai 200 persen. "Itu berarti semua pemegang saham termasuk Indonesia, sebagai pemegang saham keenam terbesar, harus meningkatkan kontribusinya dalam penyetoran modal di ADB," katanya.

Sri Mulyani mengatakan jika tidak dilakukan penambahan maka saham yang ada akan terdelusi atau kemungkinan lainnya diambil oleh negara lain.

"Saya rasa untuk hari ini dari sisi Depkeu atau Menkeu sebagai Gubernur ADB mewakili Indonesia, kita akan fokus dalam bagaimana menjaga share Indonesia sebaga shareholder terbesar keenam agar tidak mengalami dilusi," katanya.

Indonesia bergabung dengan ADB sejak tahun 1966. Saham yang dimiliki mencapai 192.700 lembar saham atau 5,43 persen dengan hak suara 205.932 atau 4,65 persen. Indonesia merupakan pemegang saham terbesar kelima antara anggota di tingkat regional dan pemegang saham terbesar ke enam diantara seluruh anggota.

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia
Konferensi pers

Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly

Dalam kesempatan itu, Mutia juga bercerita bahwa putrinya dengan Glenn, Gewa saat ini memiliki hubungan yang akrab dengan Marthino Lio.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024