Perdagangan Saham di Wall Street

Kepercayaan Konsumen Redakan Kekhawatiran

VIVAnews - Setelah berbulan-bulan membuat pusing investor di bursa Wall Street, baru kali inilah tingkat kepercayaan konsumen menimbulkan sentimen positif di pasar saham New York itu. Naiknya tingkat kepercayaan konsumen di AS membuat para investor sedikit lega setelah dua hari terakhir cemas dengan efek destruktif wabah flu babi bagi perekonomian. 

Dalam akhir sesi perdagangan Selasa sore waktu setempat (Rabu pagi WIB), indeks harga saham industri Dow Jones hanya turun 8,05 poin (0,1 persen) ke level 8.016,95. Indeks Standard & Poor's 500 juga sedikit turun, yaitu 2,35 poin (0,3 persen) ke posisi 855,16. Begitu pula dengan indeks saham teknologi Nasdaq, turun 5,60 poin (0,3 persen) ke posisi 1.673,81.

Kalangan pengamat yakin, bahwa semua indeks harga saham itu bisa turun lebih besar bila tidak ada proyeksi positif dari badan survei bahwa indeks kepercayaan konsumen di bulan April naik 12 poin ke posisi 39,2. Itu merupakan level tertinggi sejak November 2008.

Perdana Jajal Action di Film Horor Marni The Story of Wewe Gombel, Frislly Herlind Rasakan Hal Ini

Proyeksi itu melegakan para investor saat para konsumen dalam beberapa bulan terakhir cenderung enggan untuk membelanjakan pendapatan mereka di tengah turunnya harga rumah, naiknya tingkat pengangguran dan anjloknya harga saham.

Selain itu, keputusan perusahaan komputer IBM yang menaikkan dividen dan mengalokasikan anggaran lebih banyak untuk melakukan buy-back saham juga mendongkrak kepercayaan pasar.    

Todd Leone, pialang dari Cowen & Co., menilai bahwa investor terus optimis mengenai prospek ekonomi menyusul beberapa laporan pemerintah yang menunjukkan sentimen positif bagi perekonomian sejak awal Maret.
 
"Investor tidak lagi setakut dulu. Mereka kini benar-benar melihat aliran uang telah mengucur kembali ke pasar," kata Leone. Namun, momentum bagus kini tengah tercemar oleh kekhawatiran baru investor atas wabah penyakit flu babi yang telah menyebar ke beberapa negara.

Wabah itu jelas memukul industri perjalanan dan pariwisata sehingga harga saham maskapai penerbangan dan hotel menjadi tidak stabil saat beberapa pemerintah menganjurkan warga masing-masing untuk tidak bepergian ke negara-negara yang terjangkit, termasuk Meksiko dan Amerika Serikat. Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia awal pekan ini menaikkan status siaga dari level 4 ke level 6 dengan menyatakan flu babi telah menyebar dengan mudahnya walau belum ada pandemi. (AP)
 




Satgas pangan polri

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng

Tim Satgas Pangan Polri menyarankan agar pasar murah digalakkan di Kalimantan Tengah untuk menjaga stabilisasi harga dan stok bahan pokok penting selama puasa dan lebaran

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024