VIVAnews - Status Gunung Slamet yang terletak di Jawa Tengah naik dari level waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak Kamis 23 April pukul 18.00. Meski belum dipastikan kapan akan meletus, pemerintah daerah di sekitar Gunung Slamet bersiaga.
Menurut informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada lima kabupaten terdampak letusan Gunung Slamet yakni Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal dan Purbalingga. Badan penanggulangan bencana juga telah mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan pendampingan di posko siaga darurat di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Saat ini posko pendampingan telah aktif untuk memonitor perkembangan-perkembangan yang terjadi di lokasi.
Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Pemalang telah menyiapkan tujuh titik untuk evakuasi warga desa yang beresiko terkena letusan yakni Desa Siremeng, Clekatakan, Batursari, Penakir, Jurangmangu, Gunungsari dan Gambuhanyang. Ada sekitar 13.148 orang dari Kecamatan Pulosari yang merupakan rawan bencana apabila Gunung Slamet meletus.
Sedangkan BPBD Kabupaten Tegal telah melakukan pendataan warga yang rawan bencana. Total ada sekitar 58.967 orang di dua Kecamatan yaitu Botong dan Bumijawa yang rawan bencana.
Sementara, BPBD Kab. Purbalingga telah menyiapkan empat titik evakuasi penampungan sementara dan dua titik penampungan tetap untuk warga yang berjumlah 71.102 orang dari empat kecamatan yakni Karangreja, Mrebet, Bojongsari dan Kutasari, yang merupakan rawan bencana apabila Gunung Slamet meletus.
Masyarakat di sekitar Gunung Slamet diimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Masyarakat juga diminta selalu mengikuti arahan dari pemerintah setempat, pusat vulkanologi, dan satuan pelaksana penanggulangan bencana.
Sinergi Bea Cukai dan TNI Gagalkan Peredaran Jutaan Rokok Ilegal di wilayah Aceh
Bea Cukai telah melaksanakan penindakan terhadap perdagangan atau pengangkutan rokok ilegal tanpa dilekati pita cukai.
