Tarif Turun, Kualitas Jaringan Memburuk

VIVAnews - Penurunan tarif interkoneksi terhadap tarif pungut ritel telekomunikasi ternyata tidak serta merta memberi kepuasan kepada pengguna. Pasalnya, meskipun tarif menurun, kualitas jaringan semakin memburuk.

Kesimpulan tersebut diungkapka oleh hasil kajian Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) terkait beleid 1 April 2008. Kajian berfokus pada pengaruh penurunan tarif terhadap kualitas layanan pelanggan.

Setahun sejak diluncurkan beleid 1 April 2008 mengenai penurunan tarif, jumlah pelanggan dan trafik telekomunikasi meningkat drastis. Beleid tersebut menjadikan tarif ritel semakin murah.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) Dian Siswarini mengatakan ada hambatan pada jaringan telekomunikasi para anggotanya.

5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Asam Lambung, Apa Saja?

"Peningkatan pelanggan paska penurunan tarif interkoneksi tidak diiringi peningkatan infrastruktur memadai," katanya pada acara 'Evaluasi Satu Tahun Beleid' di Hotel Sahid Sudirman Jakarta, Rabu 29 April 2009.

Kebutuhan infrastruktur jaringan yang lemah terutama disumbangkan pada kurangnya slot frekuensi untuk menampung jumlah pelanggan.

Pengamat Telekomunikasi Miftadi Sudjai mengatakan kemampuan jaringan telekomunikasi di Indonesia cukup padat. Untuk jaringan GSM 900 terdapat sekitar 24 carrier FDD dengan kapasitas 200 kHz. Sedangkan untuk jaringan 3G dengan 12 carrier FDD memiliki kapasitas 2x5 Mhz dengan lima operator.

Menurutnya, cara meningkatkan kapasitas jaringan melalui cara menggunakan menara bersama (BTS) untuk menghemat biaya investasi. "Tetapi harus diiringi dengan penambahan kanal frekuensi," kata Miftadi.

Rilis TikToker Galih Loss Soal Video Diduga Menistakan Agama

Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Penistaan Agama Terkuak, Ternyata Buat Cari Endorse

Polisi sudah menangkap Galih Loss karena konten 'hewan mengaji' yang meresahkan dan diduga menistakan agama Islam.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024