Nasib McLaren Ditentukan Hari Ini

VIVAnews - Tim McLaren Mercedes, hari ini Rabu 29 April 2009, akan menghadap Dewan Olahraga Motor Dunia (WMSC) di Paris. Di sana mereka dijadwalkan menghadapi sidang dengan lima tuntutan, termasuk  skandal kebohongan (liegate) Lewis Hamilton.

Seperti dilansir Eurosport, bila semua tuntutan terbukti benar, McLaren kemungkinan dijatuhi denda 100 juta dolar AS (Rp 1 triliun lebih). Itu belum termasuk pencabutan nilai dan dikeluarkan dari kompetisi Formula 1.

Padahal dalam insiden yang terjadi di Grand Prix Australia, tim asal Woking itu sudah dihapus seluruh nilainya.

Insiden ini bermula saat pembalap Toyota, Jarno Trulli, dihukum karena mendahului Hamilton saat safety car masuk ke lintasan. Namun, Trullli berdalih kalau hal itu ia lakukan karena Hamilton sudah memberi jalan.

Tak mau kalah, Hamilton malah mengaku ia melakukan hal itu karena sibuk membaca petunjuk di belakang safety car tersebut.

Pernyataan inilah yang kemudian memancing kecurigaan. Pasalnya, saat safety car melewati Hamilton, sudah tidak ada petunjuk apa-apa lagi yang keluar. Hamilton pun dituduh berbohong, dicabut seluruh poinnya dan disidang secara mendadak.

Kekacauan ini membuat tim principal McLaren saat itu, Ron Dennis, marah besar. Ia memecat Direktur Olahraga McLaren yang sudah mengabdi 35 tahun, Dave Ryan, karena dianggap pemberi perintah agar Hamilton berbohong.

Kalau hari ini WMSC menyatakan McLaren bersalah, sudah ada satu hal yang pasti meninggalkan mereka. Yaitu, sponsor mesin.

Mercedes sebagai pemasok mesin dan pemilik 40 persen saham menyatakan siap mempertimbangkan perjanjiannya. Juga Santander, bank Spanyol yang membantu pendanaan Silver Arrows selama ini.

Itu baru sebagian kecil dampak yang dihasilkan. Belum terhitung cacian dan kritik yang datang dari media negara Hamilton berasal, Inggris.

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen
Anies hadiri acara penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024