Lima Syarat Kalahkan Popularitas SBY

VIVAnews - Saat ini sulit mengalahkan popularitas SBY. Peneliti Lembaga Survey Indonesia, Burhanudin Muchtadi menilai, setidaknya ada lima syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh capres lainnya untuk dapat mengunggulinya.

"Elektabilitas SBY tinggi. Tapi, bukan berarti tidak bisa dikalahkan. Untuk dapat mengalahkan SBY, kandidatnya harus memiliki paket 5 M," kata Burhanudin Muchtadi dalam diskusi "Siapakah yang Bisa mengalahkan SBY?" di Jakarta, Rabu 29 April 2009.
 
Menurut Burhanudin 5 M tersebut yakni, man (figur), money (uang), machine (mesin politik), momentum (momen), dan market (pasar politik).
 
Sosok Megawati dinilai sebagai figur yang memiliki bibit, bebet dan bobot, dan Mega beruntung lahir sebagai anak seorang proklamator.
 
"Tapi dia pernah kalah dengan sosok yang sama yaitu, SBY. Kemungkinan, dia akan dikalahkan orang yang sama juga. Jika ini terjadi, maka kelangsungan partainya akan suram," katanya.
 
Sedangkan Jusuf Kalla, menurut Burhan, penampilannya kurang meyakinkan sebagai seorang presiden. "JK tidak memperhatikan penampilan. Padahal 60 persen penduduk Indonesia lulusan SD masih melihat penampilan seorang calon presiden," kata Burhan.
 
Terkait money, menurut Burhan, tidak ada yang calon yang dapat mengalahkan kekayaan Prabowo. Menurutnya, Prabowo sendiri memiliki aset sebesar US$ 11 miliar. "Jika Prabowo mau, dia bisa saja mengajak partai-partai berkoalisi menggunakan jalur financial," terang dia.
 
Untuk mesin politik, menurut Burhan, saat ini PDIP dan Partai Golkar masih unggul diantara parpol lain. Alasannya, kedua partai tersebut sudah memiliki pengalaman sebagai parpol lama.
 
Dalam hal momentum, saat ini tidak ada momen yang baik untuk menjatuhkan popularitas SBY. Kalaupun ada, seperti akibat krisis global dan flu burung, relatif dapat diatasi oleh pemerintahan SBY.

Nurul Ghufron Juga Gugat Dewas KPK ke MA

"Sekarang tinggal mencari momentum apa yang bisa digunakan untuk menjatuhkan SBY," katanya.
 
Pasar politik atau market, kata Burhan, menjadi hal yang tak kalah penting. "Sosok capres harus bisa diterima oleh pasar," ungkapnya.

Paspor Indonesia

Anggota DPR Sebut Wacana Luhut soal Kewarganegaraan Ganda adalah Angin Segar

Wacana kewarganegaraan ganda yang diusulkan Luhut bisa melalui revisi UU Kewarganegaraan yang sudah masuk dalam Prolegnas.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024