VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank pada akhir perdagangan Kamis, 30 April 2009 menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat AS. Pasalnya, berhasil bercokol di kisaran level 10.600-10.620/US$.
Pada data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 16.45 WIB berhenti di posisi 10.592/US$ dan menurut data kurs transaksi BI, rupiah bercokol di posisi 10.713 per dolar AS.
Sedangkan pada penutupan Rabu, 29 April 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada kisaran level 10.845-10.859/US$.
Menurut Iwan Ridwan, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk, pergerakan positif sebagian besar mata uang regional seperti eur Eropa, dolar Singapura, bath Thailand, dan peso Phillipina menjadi katalis penguatan rupiah sore hari ini.
"Faktor regional pemicu utamanya, karena dari domestik kita masih dibayangi peta politik yang belum menentu," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis.
Iwan memperkirakan, rupiah pada akhir pekan ini (Jumat, 1 Mei 2009) berpeluang menguat lagi. Sebab, meski permintaan korporasi tetap terjadi, namun Bank Indonesia tetap menjaga suplai yang ada. "Rupiah sepertinya sedang menuju level targetnya di 10.000/US$," tutur dia.
Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg pukul 08.40 WIB, mata uang lokal itu bersandar di level 10.670-10.700 per dolar AS.