VIVAnews - Pemerintah memberikan subsidi suku bunga perbankan sebesar Rp 15 miliar sebagai bagian restrukturisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pemerintah membayar selisih bunga antara suku bunga acuan BI dengan suku bunga perbankan.
"Maksimal suku bunga yang disubsidi sebesar lima persen," kata Direktur Jenderal Bina Marga Budi Yuwono pada temu wartawan di Departemen PU, Jakarta, Kamis 30 April 2009.
Mekanisme pembayaran kredit perbankan PDAM dimungkinkan apabila PDAM bersangkutan tidak mampu membayar bunga kredit ke bank. Suku bunga acuan BI saat ini 7,5 persen sedangkan Bank Mandiri siap memberikan suku bunga sebesar 12,5 persen. "PDAM berkewajiban membayar bunga 7,5 persen dan sisanya lima persen dibayarkan pemerintah," tutur Budi.
Program restrukturisasi PDAM tahun ini berhasil menyelesaikan proposal investasi enam PDAM dan enam PDAm lainnya direncanakan selesai mei 2009. Biaya investasi dari 12 PDAM tahun ,menargetkan penambahan 716.400 unit sambungan dengan nilai Rp 4,5 triliun. Dari total investasi tersebut Rp 2,4 triliun di antaranya berasal dari ekuitas dan sisanya Rp 2,0 triliun dari perbankan.
Hingga April 2009, kata Budi, jumlah PDAM yang mengikuti program restrukturisasi sebanyak 68 PDAM. Komite kebijakan telah menyetujui 15 PDAM, 20 PDAM dalam pembahasan komite, 28 dalam pembahasan kelompok kerja, serta lima lainnya ditolak karena belum memenuhi persyaratan.
Lima PDAM itu yakni PDAM Kabupaten Sangihe, PDAM Kabupaten Polewali Mandar, PDAM Kabupaten Lamongan, PDAM Boul Toli-Toli dan PDAM kabupaten Ogan Komering Ulu. Sebab penolakan, kelima PDAM tersebut tidak memenuhi persyaratan restrukturisasi PDAM yaitu tarif yang masih dibawah biaya operasional.
Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia
PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.
