VIVAnews - Sebagai operator CDMA yang menggunakan pita frekuensi 1900, Smart Telecom selalu kesulitan untuk menggaet pelanggan.
Pasalnya, operator CDMA lain menggunakan frekuensi yang berbeda. Hal itu turut menyebabkan laju pertumbuhan penjualan kartu RUIM Smart yang lamban.
Oleh karenanya, Smart kini tengah menunggu-nunggu kehadiran chipset (prosesor ponsel) tri-band besutan Qualcomm, QSC-1110 yang dijadwalkan bakal dirilis Qualcomm pada kuartal ketiga tahun ini.
Chipset tersebut adalah chipset yang bekerja pada jaringan CDMA 20001X frekuensi 450, 800, dan 1900 MHz, sehingga para pengguna CDMA bakal bisa menggunakan ponsel itu untuk berbagai jenis kartu RUIM CDMA yang ada di Indonesia.
"Chipset tri-band itu baru akan dirilis Qualcomm pada kuartal ketiga nanti. Kita tinggal tunggu kehadiran handsetnya di Indonesia," ujar Charles Sitorus, Chief Sales Officer Smart Telecom, usai peluncuran program Isi Pulsa 50 Ribu Gratis Internet Unlimited di Plaza Ex, Jakarta, Kamis 30 April 2009.
Charles menilai, inisiatif Qualcomm merilis QSC-1110 tersebut adalah untuk memperluas jangkauan CDMA ke para pengguna selular GSM. "Dengan demikian, kami harapkan akan ada pertumbuhan akuisisi pelanggan Smart yang cukup signifikan nanti," ucapnya.
Di samping itu, Charles juga menuturkan, sejumlah vendor telah siap menggodok ponsel yang mendukung chipset tersebut. Beberapa di antaranya adalah ZTE, Huawei, dan Haier.
"Kemungkinan nanti pemasarannya via Smart akan berbentuk program bundling, seperti paket bundling ponsel sebelumnya. Kalau ada yang bisa beli buat kita, buat apa kita beli handset sendiri," ujar Charles.
Di Cina, ponsel tri band CDMA yang menggunakan chipset QSC 1110 sudah diluncurkan sejak 19 Februari 2009 yang lalu. Ponsel tri band CDMA pertama di dunia itu adalah ponsel CM501 yang diluncurkan oleh China Standard.
Siap Bersaing, Jakarta Livin Mandiri Umumkan Daftar Pemain Tim Putri di Proliga 2024
Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM).
