Flu Babi Berganti Nama "Influenza A (H1N1)"

VIVAnews - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mulai menggunakan istilah "influenza A (H1N1)" untuk menyebut virus flu babi, Kamis 30 April 2009. "Mulai hari ini, WHO akan menyebut virus influenza baru itu sebagai "influenza A (H1N1)," tulis badan milik Perserikatan Bangsa-Bangsa itu dalam situs internetnya.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi Channel News Asia, sebelumnya WHO sedang meninjau ulang istilah virus flu babi setelah datang keluhan bahwa istilah itu  menyebabkan perdagangan daging babi terganggu.

Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series

Rabu lalu, pejabat pemerintahan Amerika Serikat (AS) telah memutuskan untuk menyebut virus flu A/H1N1 yang merebak di Meksiko dengan istilah "2009 H1N1 flu."

Para peternak babi di AS, Meksiko, dan Kanada, mulai sempoyongan akibat pencekalan ekspor babi hidup dan daging babi oleh beberapa negara, termasuk Rusia dan China. Mesir juga membantai puluhan ribu babi kemarin.

Meski dinamakan flu babi, tidak ada babi di AS yang dilaporkan menderita penyakit flu babi. Penyakit itu juga mengandung komponen dari rantai influenza yang menyerang orang dan burung di tiga benua.

WHO sejauh ini terjebak dengan flu babi. WHO membantah bahwa virus, yang asal sebenarnya belum diketahui, benar-benar mengandung komponen babi.

Direktur WHO, Margaret Chan, mengatakan bahwa WHO tidak yakin bahwa orang-orang terinfeksi karena babi. Namun WHO tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini menjadi fase lima, Rabu lalu.

Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok
Simulasi Makan Siang di Tangerang, Menko Airlangga Hartarto

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan membutuhkan 6,7 juta ton beras per tahunnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024