Krisis Industri Otomotif AS

Obama Tak Khawatir Chrysler Bangkrut

VIVAnews - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengumumkan bahwa perusahaan otomotif terkemuka, Chrysler, akan mengalami kebangkrutan. Namun, Obama menekankan bahwa proses kebangkrutan itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti

"Ini bukan tanda kelemahan, tetapi merupakan satu langkah lagi untuk menghidupkan kembali Chrysler," kata Obama di Washington DC, Kamis 30 April 2009 waktu setempat.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Chrysler menandatangani kerja sama dengan produsen otomotif Italia, Fiat. Pemerintah AS akan menjadi investor bagi Chrysler yang baru dan akan membantu memilih direktur yang baru. Namun pemerintahan Obama tidak berencana ikut membantu mengelola perusahaan itu.

Bangkrut bukan berarti perusahaan otomotif nomor tiga di AS itu akan tutup. Hakim pengadilan pailit akan memutuskan berapa banyak aset yang akan diperoleh kreditur, sementara perusahaan akan terus beroperasi. Tujuan dari keseluruhan proses itu diharapkan akan segera terjadi, kata Obama, mungkin dalam beberapa bulan.

Obama mengatakan, Chrysler selama ini ikut membangun masyarakat kelas menengah di AS. Namun selama beberapa tahun mengalami kemunduran karena berbagai masalah berat dan menghindari pilihan-pilihan sulit.

"Sudah terlalu lama," kata Obama di Gedung Putih, "Chrysler bergerak terlalu lamban untuk melakukan adaptasi terhadap masa depan, merancang dan membuat mobil yang kurang populer, kurang dipercaya, dan kurang efisiensi bahan bakar dibanding dengan kompetitor asing." Namun Obama menyebut Chrysler sebagai perusahaan otomotif yang paling banyak memiliki kisah dalam sejarah AS. (AP)

Ghea Indrawari

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

Namun di usianya sekarang ini, Ghea Indrawari merasa masih ada banyak hal yang perlu ia lakukan sendiri termasuk mengejar kariernya di industri hiburan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024