VIVAnews - The government has not yet planned to export fertilizer following the decision to cancel cement import.
Minister of Industry Fahmi Idris on Thursday, April 30, said that imported fertilizer is halted because the domestic production meets the need. "It is caused by the smooth gas supply," he said.
Idris explained that gas export to destination countries has been reduced resulting in the allocation of exported gas to domestic fertilizer production. "The industry does not face difficulty to fulfil urea demand this year," he said.
In fact, the recent concern deals with non-organic fertilizer production due high dependency on imported raw material. Idris said the depreciating rupiah has caused an increase in non-organic fertilizer raw material's prices, especially phosphate.
--
Translated by: Ariyantri E. Tarman
VIVA.co.id
28 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim: Saya Tanggung Jawab Beli Semua Mobil Korban
100KPJ
2 jam lalu
Sopir truk berinisial MI siap bertanggung jawab atas Kecelakaan beruntun yang mengerikan terjadi di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta Timur, melibatkan beberapa unit mobil
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Lebaran dirayakan dengan penuh kemeriahan dan semarak kekeluargaan, oleh karena itu penting untuk menerapkan tips makeup awet untuk lebaran yang akan mempermudah harimu!!
Deretan Alat Musik yang Biasa Digunakan Untuk Keliling Bangunkan Sahur saat Ramadan
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Mulai dari keliling kampung dengan membawakan bedug dan alat musik lainnya, ada juga yang melakukannya hanya dengan lewat pengeras suara di mesjid....
Selengkapnya
Isu Terkini