2010, Laporan Keuangan PGN dalam Dolar AS

VIVAnews - PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGN (PGAS) mulai tahun depan dipastikan akan menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat untuk neraca laporan keuangan perusahaan.

"Sudah disetujui," ujar Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 1 Mei 2009.

Menurut Sofyan, keputusan perubahan penggunaan mata uang rupiah menjadi dolar AS tersebut dilakukan agar neraca keuangan perusahaan gas milik pemerintah itu lebih merefleksikan tingkat kewajiban perseroan.

Sepanjang kuartal I-2009, ujar menteri, kinerja seluruh perusahaan negara umumnya relatif bagus. Dia menyontohkan laba bersih perbankan yang relatif tumbuh baik.

Pertumbuhan kinerja BUMN juga antara lain didukung kenaikan harga komoditas kelapa sawit yang semakin meningkat, serta kondisi ekonomi nasional yang terus membaik.

Sebelumnya, Kementerian Negara BUMN menolak keinginan PGN mengubah standar akuntansi laporan keuangannya menggunakan mata uang dolar AS.

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Alasannya, standar akuntansi yang berlaku di Indonesia hingga saat ini masih menggunakan mata uang rupiah. Jika ada selisih kurs antara mata uang rupiah dan dolar AS akan selalu masuk dalam pembukuan.

Seperti diketahui, Direktur Utama PGN Hendi P Santoso mengatakan perseroan mengalami rugi kurs akibat penggunaan mata uang rupiah dalam laporan keuangan. Untuk itu, pihaknya menilai laporan keuangan menggunakan mata uang dolar AS lebih menguntungkan karena mencerminkan nilai sebenarnya.

Viral Video Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Makeup pengantin adalah tata rias khusus yang dirancang untuk mempercantik dan menyempurnakan penampilan seorang pengantin pada hari pernikahannya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024