Ekspor-Impor Maret

Perdagangan Indonesia Surplus US$ 2 Miliar

VIVAnews - Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan pada Maret 2009 surplus US$ 2 milir. Nilai ekspor sepanjang Maret sebesar US$ 8,54 miliar, naik 20,64 persen dibanding ekspor Februari 2009.

"Ini berita bagus," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di kantornya, Jakarta, Jumat 1 Mei 2009. Namun jika dibandingkan dengan Maret 2008, nilai ekspor Indonesia masih turun 28,87 persen.

Naiknya ekspor nasional disokong oleh tingginya ekspor pertambangan dan perkebunan, khususnya ekspor batu bara dan minyak sawit mentah. "Meski harga komoditas pertanian dan pertambangan masih rendah, namun banyaknya volume ekspor turut menyumbang kenaikan ekspor nasional," katanya.

Sedangkan ekspor produk industri justru masih anjlok. Ekspor teksil dan produk tekstil mencatat penurunan tertinggi. "Jadi hasil pertanian dan pertambangan sangat menolong."

Nilai impor pada Maret sebesar US$ 6,53 miliar. NaikĀ 9,94 persen dibandingkan dengan Februari 2009. Nilai impor sepanjang Januari-Maret mencapai US$ 19,6 miliar.

Turunnya impor terjadi pada barang konsumsi yang mencapai 33 persen. Menurut Rusman, ini kabar yang baik. Sebab turunnya impor konsumsi tidak akan berpengaruh banyak pada perekonomian nasional. "Ini barang yang dibeli langsung habis," katanya.

Sedangkan impor bahan baku penolong turun 42 persen. "Ini yang dikhawatirkan kami. Tanda-tanda investasi melambat," katanya.

Pecahkan Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp 1.249.000 Per Gram
Ilustrasi: Polisi di lokasi kecelakaan.

Sopir Sedan di Tangsel Jadi Tersangka Usai Tabrak Pemotor dan PKL

Dalam peristiwa kecelakaan pengemudi mobil sedan yang menabrak pemotor dan PKL terdapat satu orang meninggal dunia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024