BPS Yakin Inflasi 2009 di Bawah Target

VIVAnews - Badan Pusat Statistik memperkirakan inflasi 2009 bisa di bawah target yang ditetapkan pemerintah. Sinyal rendahnya inflais terlihat dari besaran inflasi kalender (Januari-April 2009) yang tercatat 0,05 persen.

"Ini tentu sinyal baik, barang kali bisa 6 persen. Bahkan bisa lebih rendah dari target pemerintah bila kondisi seperti ini terus," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Jumat 1 Mei 2009.

Meski April 2009 tercatat deflasi sebesar 0,31 persen, Rusman menilai bukan berarti ancaman inflasi berkurang. Ia melihat ancaman inflasi akan terjadi di bulan-bulan mendatang yang terkait faktor musiman.

Ancaman pertama, tahun ajaran baru yang jatuh pada Juni, di mana ada kenaikan uang sekolah yang sifatnya tahunan tapi direfleksikan pada Juni. "Pertanyaannya, sekolah kan sekarang gratis, betul. Tapi persoalannya komoditas sekolah juga terjadi pada swasta. Kalau sekolah pemerintah memang zero inflasi, tapi di swasta akan terjadi inflasi," katanya.

Ancaman kedua, menjelang puasa yang jatuh September atau Oktober. "Itu juga biasanya langganan inflasi tinggi, demand meningkat karena persiapan lebaran dan belanja puasa. Itu yang sifatnya musiman," kata dia.

Kalau mau dimaintenance lagi agar inflasi 2009 lebih rendah, pemerintah tidak boleh membuat kebijakan yang sifatnya syok dan dahsyat. Misalnya kenaikan harga BBM.

"Meski tahun ini jauh kalau dilihat dari fluktiuasi harga minyak di ambang batas US$ 50 per barel, barangkali sampai US$ 70 pun pemerintah tidak tergerak menaikkan harga BBM," katanya.

Selain itu, pemerintah juga harus menghindari kenaikan tarif dasar listrik, dan air minum. "Itu juga komponen yang multiplier effect. Jika pemerintah bisa jaga tahun 2009, antisipasi pendidikan, lebaran, barangkali akan sangat kompromi sepanjang 2009," kata dia.

Langkah PBNU Persiapkan Santri Sukses Masuk PTN Favorit
Menteri BUMN Erick Thohir

Erick Thohir: Arahan Saya ke BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Terukur, dan Sesuai Kebutuhan

Menteri BUMN, Erick Thohir mengarahkan BUMN beli dolar secara optimal, terukur, dan sesuai kebutuhan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024