ADB Siapkan Pinjaman Darurat Rp 33 Triliun
VIVAnews - Bank Pembangunan Asia akan membentuk fasilitas pinjaman baru senilai US$ 3 miliar atau Rp 33 triliun yanag akan diberikan kepada negara-negara anggota guna menangani krisis pada 2009 - 2010.
"Ini produk baru yang dirancang khusus sebagai instrumen countercyclical yang efektif guna menghadapi dampak buruk krisis," ujar Presiden ADB, Haruhiko Kuroda di Bali, Sabtu, 2 Mei 2009.
Menurut dia, Counter Support Facility (CSF) atau fasilitas ini akan menyediakan pinjaman darurat lebih cepat dan murah daripada pinjaman ADB saat ini. "Saya yakin fasilitas ini disambut baik untuk membantu ekonomi yang memburuk, serta melindungi penduduk miskin dari dampak terburuk krisis."
Dia menjelaskan, sepanjang sepekan ini, ADB akan memberikan perhatian terhadap tantangan pembangunan jangka panjang yang dihadapi Asia yang sudah besar sebelum krisis hingga sekarang. "Misalnya, soal infrastruktur."
Menurut dia, kekurangan infrastruktur menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan ekonomi dan upaya mengurangi kemiskinan.
Dalam pertemuan tahunan di Bali ini, ADB mencapai kesepakatan dalam sejarah. ADB sepakat menaikkan modal menjadi tiga kali lipat dari US$ 55 miliar menjadi US$ 165 miliar. "Ini kepercayaan pemegang saham."