Bursa Menguat, Rupiah Dekati 10.500/US$

VIVAnews - Nilai tukar rupiah perdagangan awal pekan ini dalam tren menguat. Pada pukul 08.50 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika menguat 20 poin ke 10.580/US$. Rupiah menguat 0,188 persen.

Bahkan dibanding penutupan akhir pekan lalu, rupiah menguat 70 poin. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia pagi ini masih pada level 10.655/US$.

Dealer valuta asing dari Bank CIMB Niaga Emmanuel Krisnijayanto mengatakan, penguatan rupiah dipicu oleh membaiknya bursa saham global. Indeks Dow Jones pada akhir pekan lalu menguat 1,69 persen ke level 8.977,37. 

Demikian juga dengan indeks saham di bursa Asia juga diperkirakan melaju positif. "Ini sentimen bagus. Bisa mengangkat rupiah," kata Emmanuel kepada VIVAnews di Jakarta, Senin 4 Mei 2009.

Penguatan juga terjadi di beberapa negara-negara Asia lainnya. Dolar Hong Kong menguat 0,003 persen ke 7,750/US$. Dolar Singapura menguat 0,45 persen ke 1,475/US$. Sedangkan dolar Australia juga menguat 0,58 persen ke US$ 0,734 per dolar Australia. Sedangkan yen Jepang melemah 0,296 persen ke 99.409/US$.

Pagi ini euro juga menguat 0,371 persen ke US$ 1,332 per euro, dan pounds menguat 0,209 persen atau US$ 1,453 per pounds.

Data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan, likuiditas di pasar domestik menurun tajam dari Rp 26,167 triliun pada akhir pekan lalu, menjadi Rp 19,94 triliun.

Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 18,298 triliun, atau turun dibandingkan perdagangan pekan lalu, Rp 39,078 triliun. Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat turun dari Rp 1,76 triliun menjadi Rp 1,70 triliun.

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres
Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit.

Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?

Tanda dari kondisi sekarat umumnya bisa terlihat dari perubahan pada tubuh entah wajah, mata atau bahkan pembicaraan yang kadang dirasa aneh oleh keluarga.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024