Flu Babi di Hong Kong

Dikurung Berhari-Hari, Para Tamu Hotel Resah

VIVAnews - Karantina atas 300 tamu dan staf hotel Metro Park, Hong Kong, demi pencegahan wabah flu babi membuat orang-orang yang "disandera" itu frustasi. Lo Wing-lok, seorang dokter dan ahli penyakit menular di Hong Kong menganggap pemerintah bereaksi terlalu berlebihan atas karantina yang berlaku sejak Jumat pekan lalu itu.

Karantina dilakukan setelah seorang tamu asal Meksiko yang baru berada di hotel Metro Park selama tujuh jam Jumat pekan lalu, menjadi orang pertama di Asia yang positif terinfeksi virus A/H1N1. Hingga kemarin, kondisinya dilaporkan stabil.

Pj Gubernur Sumut Optimis Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U-23

Namun, para tamu dan staf hotel harus dikarantina, alias tidak boleh meninggalkan hotel, selama tujuh hari karena mereka telah berisiko tertular virus penyakit yang mematikan itu.

"Ada tamu dari Korea yang berteriak-teriak dan sepasang suami-istri dari Inggris yang sangat jengkel," kata seorang tamu melalui telefon, seperti dikutip dari laman stasiun televisi Channel News Asia. Sabtu pekan lalu, seorang tamu hotel mendobrak pintu kamar dan harus ditenangkan oleh petugas kesehatan.

Makanan yang terus menerus berupa nasi dan minimnya saluran televisi juga menambah frustasi. Dokter Lo mengatakan, "Flu adalah penyakit kecil, yang akan menular pada jarak enam kaki atau dua meter dari penderita. Lebih dari itu, risikonya tidak besar," kata Lo.

"Hotel ini hanya satu tempat dari beberapa tempat yang dilalui pasien dari bandara hingga rumah sakit. Karantina ini lebih merupakan sebuah pertunjukan politik, tidak membawa arti apapun terkait flu," lanjut Lo.

Lo mengatakan, ancama penahanan tujuh hari itu akan semakin menimbulkan ketakutan orang. Kemarin, petugas kepolisian masih mencari sekitar 50 orang yang telah meninggalkan hotel sebelum karantina dilakukan pada Jumat malam.

Sri Mulyani Ungkap Mood dan Fokus Para Pembuat Kebijakan Keuangan Global Lagi Begini

Sumber dari kepolisian Hong Kong mengatakan, seorang warga Rusia yang kembali ke hotel Jumat lalu, sebelumnya telah mengeluarkan daftar permintaan kepada petugas.

Permintaan itu antara lain pembayaran dan kompensasi seluruh biaya perjalanannya. Petugas menambahkan, semua tamu yang akan meninggalkan kota akan ditahan.

Sementara itu, Gabriel Leung, pejabat kesehatan meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. "Kami berterima kasih kepada para staf dan tamu hotel yang sangat memahami situasi ini," kata Leung.

5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?

"Tentu saja kami menyadari bahwa ini bukan situasi yang mudah. Namun hampir semua warga sangat dan sangat akomodatif dan paham mengapa kami mengambil keputusan ini," lanjut Leung.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel

Polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti dalam dugaan kasus polisi tewas dari Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024