Flu Babi Bisa Turunkan Harga Minyak

VIVAnews - Peringatan perjalanan atau travel warning dari beberapa negara berkaitan dengan merebaknya flu babi diprediksi akan melemahkan harga minyak mentah dunia.

Seperti dilansir laman Direktorat Jenderal Minyak dan Gas travel warning akan berdampak pada permintaan bahan bakar transportasi.

Faktor-faktor lain yang diperkirakan dapat memperlemah harga minyak, seperti revisi prediksi Organisasi Negara-negera Pengekspor Minyak (OPEC) mengenai perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini menurun 0,6 persen menjadi -0,8 persen dibandingkan perkirakan sebelumnya.

Selain itu, Agen Energi Internasional (IEA) juga merevisi permintaan minyak mentah dunia dalam kuartal II 2009, turun 0,9 barel per hari dibandingkan perkiraan bulan sebelumnya. Meningkatnya stok minyak mentah komersial di Amerika Serikat, juga turut menaikkan harga minyak.

Namun, rencana negara-negara anggota OPEC memotong produksinya kembali pada sidang 28 Mei di Vienna-Austria, diprediksi akan terus memperkuat harga minyak.

Pastor Keuskupan Ruteng Menghilang Usai Ketahuan Berduaan dengan Istri Orang

Selain itu, faktor lain yang turut memperkuat harga minyak adalah pemotongan alokasi ekspor minyak mentah Saudi Arabia yang lebih rendah dari volume kontrak ke Amerika Serikat.

Mobil Rubicon Mario Dandy dihadirkan dalam rekonstruksi

Rubicon Mario Dandy Gak Laku Dilelang, Harganya Diturunkan

Mobil mewah jenis Jeep Rubicon Wrangler milik Mario Dandy bakal dilelang lagi oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan karena sampai saat ini mobil tersebut tak kunjung laku

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024