Flu Babi

Depkes Bantah Pinjam US$30 juta

VIVAnews - Departemen Kesehatan bantah menerima bantuan pinjaman sebesar US$ 30 juta untuk penanganan penyakit flu babi. "Saya tidak pernah menganggarkan untuk itu," kata Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari di kantornya, Jakarta, Senin 4 Mei 2009.

Upaya penanggulan flu babi, kata dia, dibiayai dari pos penanganan flu burung. "Kita memaksimalkan anggaran yang sudah ada," kata dia. Untuk penangannya pun, Pemerintah menggunakan Osaltamivir atau Tamiflu yang digunakan pada flu burung.

Untuk pencegahan masalah ini, kata Siti, Departemen sudah menggunakan beberapa enam langkah antisipasi melalui surat edaran PM.01.01/D/I.4/1221/2009.

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah meningkatkan epidemi flu ini menjadi fase lima. WHO menetapkan ini karena diduga penularannya sudah antar manusia. Kasus ini pertama kali ditemukan di London, Inggris. Seorang perawat diduga mengidap penyakit ini setelah merawat dua pasien yang baru kembali dari Meksiko.

Rencananya, WHO akan meningkatkan fase ini menjadi fase 6. Berdasarkan definisi pada situs WHO. Fase pandemik 6 diberikan setelah penyakit ini telah terjangkit di dua benua. Saat ini, flu tersebut telah menular ke Eropa dan Asia seperti Hongkong dan Korea Selatan.

Walau begitu, Menteri Siti berharap masyarakat tidak panik dengan hal ini. "Hingga saat ini belum ada pasien yang mengidap penyakit ini di Indonesia," kata dia.

Hanya saja, ditemukan satu pasien yang dicurigai mengidap penyakit ini pada konferensi Asian Development Bank. "Satu orang wartawan dari Cina," kata dia. Tapi, kata Siti, wartawan itu dinyatakan tidak mengidap penyakit flu babi setelah diperiksa dan ditelusuri rekam jejak kontaknya. "Dia hanya kena flu biasa dan tidak pernah ke Meksiko," kata dia.

Cara Hapus Jejak Digital, Cocok buat yang Suka Buka Situs Berbahaya
Pakar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana

Menlu Retno Disarankan Segera Kontak Iran Agar Tidak Serang Balik Israel

Guru Besar Hukum Internasional (UI) Hikmahanto Juwana menyarankan agar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi segera menghubungi Menlu Iran.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024