Flu Babi

Depkes Minta WHO Transparan Soal Fase

VIVAnews - Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari meminta Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) transparan dalam menangani masalah pandemi flu babi.

"WHO seharusnya mengeluarkan bukti-bukti secara transparan," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin 4 Mei 2009. Ia mengatakan selama ini WHO hanya menetapkan fase tanpa memberikan penjelasan yang terang tentang penyebaran flu ini. "WHO hanya mengumumkan angka kematiannya saja," kata dia.

Seharusnya, kata Menteri, WHO juga mengumumkan bukti viuloginya. "Sekarang kan masih dalam penelitian WHO tapi tidak pernah disebutkan sampai mana," kata dia.

Padahal, Siti menambahkan, status pandemik itu diberikan jika sudah ada bukti tingkat mortalitas dan mobilitasnya. "Kalau seperti ini WHO melawan aturannya sendiri," kata dia

Ia menyayangkan langkah WHO itu. "Pengumuman fase pandemi tingkat lima itu kan jelas menimbulkan ketakutan di masyarakat," kata Siti.

Menteri menjelaskan jika dilihat dari virogenetik yang dianalisa, virus H1N1 (penyebab flu babi), "Belum ada patogenetik." Patogenetik adalah kemampuan virus membunuh manusia.

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization telah meningkatkan epidemi flu ini menjadi fase lima. WHO menetapkan ini karena diduga penularannya sudah antar manusia. Kasus ini pertama kali ditemukan di London, Inggris. Seorang perawat diduga mengidap penyakit ini setelah merawat dua pasien yang baru kembali dari Mexico.

Rencananya, WHO akan meningkatkan fase ini menjadi fase 6. Berdasarkan definisi pada situs WHO. Fase pandemik 6 diberikan setelah penyakit ini telah terjangkit di dua benua. Saat ini, flu tersebut telah menular ke Eropa dan Asia seperti Hongkong dan Korea Selatan.

Menteri Siti tidak setuju fase pandemik itu dinaikkan ke fase 6. "Harus ada buktinya," kata dia. Walau begitu, Menteri Siti berharap masyarakat tidak panik dengan hal ini. "Hingga saat ini belum ada pasien yang mengidap penyakit ini di Indonesia," kata dia.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta
Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024