Rupiah Kembali Menguat

BI Habis-Habisan Intervensi Rupiah



VIVAnews - Bank Indonesia diduga melakukan intervensi habis-habisan untuk menjaga kurs rupiah sehingga kembali menguat setelah hampir mendekati level 12.000 per US$.

"Peran intervensi BI sangat terlihat dari penguatan kurs rupiah kembali pada siang ini," ujar analis riset valuta asing BNI, Nurul Eti Nurbaiti di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2008. "BI sudah all out atau habis-habisan menjaga rupiah agar tidak bergerak liar."

Indikasi BI habis-habisan menjaga rupiah terlihat dari data cadangan devisa yang dimiliki bank sentral. Jika pada akhir September lalu, cadangan devisa BI masih US$ 57,1 miliar, namun sekarang sudah menurun menjadi US$ 52,4 miliar. Cadangan devisa BI sudah turun hampir US$ 4,7 miliar hampir satu bulan ini.

Menurut dia, BI memang menunjukkan kepada pelaku pasar bahwa bank sentral memang berada di pasar. BI sepertinya tidak ingin kurs rupiah menembus level-level psikologis. "Sebab, jika itu yang terjadi pelaku pasar biasanya akan mencari target-target baru."

Direstui Surya Paloh untuk Maju Pilkada DKI 2024, Anies Baswedan Bilang Begini

Gubernur Bank Indonesia, Boediono memang menekankan bahwa BI akan berada di pasar untuk menjaga kurs rupiah agar lonjakannya tetap masuk akal. "BI akan menjaga agar pergerakan rupiah realistis," ujarnya di DPR, Senin malam, 27 Oktober 2008.

Perdagangan kurs rupiah pada sesi pagi memang sempat bergerak liar sampai menyentuh 11.900 per US$. Namun, pada perdagangan sesi siang, kurs rupiah menguat hingga kembali ke level 11.000 per US$. Menurut Nurul, seperti biasa, BI melakukan intervensi melalui Bank Mandiri, BNI dan BRI.

Verrell Bramasta

Verrell Bramasta Pamer Momen Liburan ke Jepang, Boyong Ibunda Usai Lebaran

Tidak hanya itu, selama liburan Verrell Bramasta menunjukan sikap mandiri yang tidak ingin mengandalkan bantuan orang lain. Seperti, yang tertangkap kamera baru-baru ini.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024