Dividen Pertamina Bakal Turun Rp 3 Triliun

VIVAnews - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, dividen PT Pertamina (Persero) yang disetorkan kepada negara untuk tahun anggaran 2009 berpotensi turun dari sebelumnya Rp 18 triliun menjadi Rp 15 triliun. Hal itu disebabkan harga minyak dunia yang terus menurun.

“Tapi bukan berarti, risiko penurunan itu tidak bisa diselesaikan,” kata Sekretaris Kementerian Negara BUMN Said Didu usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Selasa 28 Oktober 2008.

Menurut Said, target dividen BUMN untuk anggaran 2009 ditetapkan sebesar Rp 30,79 triliun. Target setoran terbesar diperkirakan dari Pertamina, sisanya dari BUMN lain. Namun, dividen Pertamina untuk tahun depan berpotensi turun, meski BUMN lainnya diharapkan sesuai target.

Pemerintah sebelumnya menetapkan asumsi harga minyak mentah dunia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2009 sebesar US$ 135 per barel, sebelum direvisi menjadi US$ 120 per barel.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024

“Sebelumnya, dalam RKAP (rencana kerja anggaran perusahaan) BUMN diperhitungkan total dividen Rp 27 triliun. Dengan harga minyak yang naik diubah menjadi Rp 24 triliun,” jelasnya.

Namun, lanjut dia, dengan penurunan harga minyak, target tersebut diperkirakan tidak tercapai. Hal itu karena kontribusi terbesar dividen masih dibebankan kepada Pertamina.

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet
Ilustrasi KTP.

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin mempersilakan warga untuk mengajukan keberatan jika terkena penonaktifan NIK.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024