VIVAnews - Kebijakan pemerintah mengatur importasi komoditi garmen melegakan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam negeri. Industri garmen dalam negeri siap mengambil alih pangsa pasar yang selama ini dikuasai produk impor.
"Ini sangat menguntungkan buat kami. Jika impor dibatasi, industri dalam negeri sangat terbantu," kata Sekretaris Eksekutif Asosiasi Perstekstilan Indonesia (API) Ernovian kepada VIVAnews, Rabu 29 Oktober 2008.
Dalam poin sembilan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Selasa malam disebutkan, pemerintah akan menerbitkan ketentuan tentang importasi komoditi tertentu seperti garmen,
elektronika, makanan dan minuman, mainan anak-anak. Sepatu hanya bisa di impor oleh importir terdaftar dan kewajiban dilakukan verivikasi di pelabuhan muat.
Untuk bongkar barang, hanya ada pelabuhan-pelabuhan tertentu seperti pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Belawan, dan Bandara Soekarno Hatta, Makasar dan Juanda. Dan itu hanya untuk barang-barang seperti garmen, elektronika, makanan dan minuman dan mainan anak-anak, sepatu.
Industri garmen di dalam negeri, kata Inov, panggilan akrab Ernovian, terbagi dalam tiga kategori. Pertama, industri garmen dengan pangsa pasar ekspor yang dikuasai pengusaha menengah besar. Kedua, industri garmen dengan pangsa pasar dalam negeri yang dikuasai pengusaha kecil menengah. Dan ketiga, industri garmen lain-lain seperti karpet, gordin dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Persoalannya, pasar lokal yang dipasok industri kecil menengah kini tidak berdaya. Di pasar domestik mereka hanya mampu menguasai 27 persen. Sisanya, 73 persen dikuasai produk garmen impor, baik legal maupun ilegal. "Dengan keluarnya ketentuan soal importasi ini tentu akan membantu mereka untuk mengambil alih pasar dalam negeri 100 persen," ujar Ernovian.
Sebab berbeda dengan komoditi lain yang harus diolah dulu untuk mencapai nilai tambah, garmen impor bisa langsung dijual tanpa diolah terlebih dahulu.
"Jadi kebijakan ini bisa melindungi industri garmen dan memberikan kepastian usaha bagi mereka," ujarnya.
Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
