VIVAnews – Peredaran telur sistetis atau telur palsu yang mengandung bahan-bahan berbahaya diluar kendali Departemen Pertanian. Kepada VIVAnews, Menteri Pertanian, Anton Apriantono mempertanyakan darimana masuknya telur palsu ke Indonesia.
”Diperkirakan produk selundupan,” katanya, Rabu 29 Agustus 2008. Departemen Pertanian, katanya, tidak pernah mengeluarkan ijin telur dari luar negeri masuk ke Indonesia, kecuali yang dilakukan oleh Otorita Batam.
Anton mengatakan Departemen Pertanian juga akan mengkaji ijin yang memasukan telur dari luar negeri yang diberikan ke otorita Batam. ”Indonesia sudah swasembada telur,” katanya.
Beredarnya telur palsu dari Cina mengancam di Indonesia. Menurut Anton peredaran barang asal Cina ke Indonesia diperkirakan makin banyak. ”Produk Cina diperkirakan membanjiri Indonesia,” katanya.
Itu disebabkan krisis ekonomi global, produsen di Cina diperkirakan mengalihkan pasarnya dari Amerika ke Indonesia.
Menurut Anton, pada Rabu 29 Oktober 2008 pagi, semua menteri di bawah koordinasi Menteri Koordionator Perekonomian mengadakan rapat untuk mengantisipasi masalah tersebut. ”Pemerintah mencegah produk berbahaya masuk ke Indonesia,” katanya.