Diserbu Korban Krisis

IMF Siapkan Bantuan Darurat US$ 100 Miliar

VIVAnews - Dana Moneter Internasional (IMF) menyiapkan fasilitas bantuan darurat baru senilai US$ 100 miliar bagi negara-negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi tinggi yang terancam krisis keuangan global.

Dewan Eksekutif IMF menyetujui fasilitas pinjaman jangka pendek baru guna menolong sejumlah negara. Mereka menyebutkan grup 24 negara miskin, termasuk negara dari Amerika Latin, Asia dan Afrika yang meminta bantuan pada awal bulan ini.

Negara-negara tersebut akan membayar suku bunga pinjaman sebesar 4 persen per tahun. Setiap negara bisa memanfaatkan pinjaman itu dengan nilai lima kali kuota mereka. "Tidak ada persyaratan khusus bagi pinjaman ini," ujar pejabat IMF. Yang penting, negara peminjam memelihara pertumbuhan ekonomi, menerapkan kebijakan suku bunga, serta utang bisa dikelola. 

Ini berbeda dengan pinjaman program IMF selama ini, yang biasa digunakan untuk membantu negara yang kondisi ekonominya menurun dan mempersyaratkan negara peminjam untuk mengikuti kebijakan IMF.

"Pinjaman ini memungkinkan bagi negara tersebut untuk menyuntik modal ke sistem perbankan mereka," kata pejabat senior IMF.

Keuntungan dari pinjaman ini bisa digunakan oleh negara-negara berkembang yang memiliki pertumbuhan tinggi, seperti Turki, Brazil dan Korea Selatan. IMF sudah mendiskusikan paket pinjaman dengan selusin negara mengenai hal ini.

Beberapa negara sudah mendapatkan komitmen untuk di-bail out oleh IMF, seperti Islandia, Ukraina, Pakistan, Hungaria, dan Polandia.

Sedangkan, beberapa negara lain tampaknya bakal menyusul, seperti Belarusia, Serbia, Rumania, Brazil dan Turki. Mereka sudah mulai mengontak IMF untuk menjajaki kemungkinan bantuan.

Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini
Kegiatan kelompok usaha PT Bumi Resources Tbk.

BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan pendapatan secara konsolidasian mencapai US$6,57 miliar di sepanjang tahun 2023. Tercatat, bahwa pendapatan BUMI berdasarkan PSAK

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024