VIVAnews – Fraksi Partai Keadilan dan Sejahtera (FPKS)dalam pandangan akhir fraksinya meminta pemerintah segera mengimplementasikan Undang-Undang (UU) Pornografi segera setelah disahkan DPR. “Aturan teknis yang berisi peraturan lanjutan diharapkan segera terbit dalam waktu singkat,” kata Jurubicara FPKS Hilman Rosyad dalam pandangan akhir fraksi di rapat paripurna DPR, Kamis, 30 Oktober 2008.
Hilman Rosyad juga mengungkapkan bahwa selama pembahasan RUU ini ada dua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) yang meninggal dunia, yakni Akhmad Taifur dan Sulaeman Fadhli. “Kami menyampaikan apresiasi kepada kedua almarhum yang telah gigih memperjuangkan RUU Pornografi,” katanya.
Menurutnya, RUU Pornografi tetap mengedepankan jatidiri Indonesia sebagai bangsa yang berbhinekka tunggal ika. “Meski demikian RUU ini memang tidak bisa memuaskan semua pihak khususnya mereka yang terancam dengan aturan ini,” katanya.
Bagaimana pun RUU ini telah melalui proses panjang yang demokratis dan telah mengalami banyak perubahan dengan mengakomodasi pendapat berbagai pihak. “Pembahasan RUU ini adalah yang terpanjang dan paling banyak dikompromikan karenanya ini adalah hasil terbaik yang harus diterima sebagai sebuah produk demokrasi,” katanya.
Fraksinya menyatakan member i penghargaan pada seluruh fraksi atas kerjasama dalam melahirkan draft RUU Pornografi yang telah disahkan. “Seandainya pun ada fraksi yang tetap menolak, kami tetap memberikan apresiasi tinggi,” katanya.
Daftar 14 Amicus Curiae yang Didalami Hakim MK, Termasuk Punya Megawati
Sejumlah tokoh dan forum masyarakat berbondong-bondong mengajukan diri sebagai amicus curiae atau sahabat pengadilan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
