Golkar Belum Yakin dengan SBY-JK

VIVAnews - Partai Golkar tampak belum 100 persen yakin untuk kembali mengusung pasangan SBY-JK pada Pilpres 2009 mendatang. Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) Priyo Budi Santoso menyatakan kemungkinan untuk meneruskan duet Yudhoyono-Kalla adalah opsi yang hingga kini masih ditimang-timang oleh Golkar karena partai ini juga mempunyai keinginan untuk mengajukan capres-cawapers sendiri dari internal partai.

Denny JA: Saatnya Jalankan Politik Move On Usai Putusan MK

"Golkar pun tetap membuka kesempatan seluas-luasnya untuk berkoalisi dengan partai berbasis Islam maupun PDIP," demikian ujar Priyo alam diskusi Dialektika Demokrasi bertema "Munculnya Capres baru dan UU Pilpres," di DPR, Jumat, 31 Oktober 2008.

Priyo pun tak menampik kemungkinan terbentuknya poros Golkar-PKS seperti yang sempat diceletukkan Sekjen PKS Anis Matta yang juga hadir dalam diskusi tersebut. Terlebih menurut Priyo, PKS termasuk partai yang banyak disebut-sebut dan kini tampak paling menonjol.

Akan Ada 2 HP Baru yang Meluncur Abis Lebaran

Sementara itu dalam forum yang sama ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengemukakan tiga skenario koalisi Partai Demokrat. Pertama, mempertahankan duet SBY-JK.

Kedua, memasangkan SBY dengan dengan tokoh partai lain di luar Gollkar yang punya tingkat penerimaan politik memadadi dan bervisi sama dengan Demokrat.

Abidzar Al Ghifari dan Irish Bella Mendadak Dijodohkan, Ini Respons Umi Pipik

Ketiga, memasangkan SBY dengan tokoh non partai yang mempunyai dukungan politik kuat dari partai koalisi."Sempat ada skenario alternatif untuk memasangkan SBY dengan sesama tokoh Demokrat namun opsi itu sudah kita coret," kata Anas.

Alasannya, berapa pun perolehan suara Demokrat, partai ini tetap ingin bangun koalisi dengan partai lain demi pemerintahan yang kuat.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kemenag, Adib

Penghulu dan Penyuluh Dilibatkan Sebagai Aktor Resolusi Konflik Berdimensi Agama

Penangangan konflik sosial yang berdimensi agama yang kerap kali terjadi di tengah-tengah masyarakat, harus terus dilakukan. Kementerian Agama bahkan melibatkan penghulu.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024