Triwulan III-2008

Pendapatan Jasa Marga Rp 2,9 Triliun

VIVAnews - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 35 persen menjadi Rp 2,94 triliun pada triwulan III-2008. Kendati banyak perusahaan yang terkena imbas krisis finansial global, BUMN jalan tol itu optimistis dapat meraup pendapatan lebih besar dalam 3-4 tahun mendatang.

Direktur Utama Jasa Marga Frans S Sunito mengatakan, pada 2011, pendapatan perseroan diprediksi meningkat menjadi Rp 7 triliun, dibanding target tahun ini Rp 3,5 triliun. Nilai transaksi tol harian saat itu akan mencapai Rp 25 miliar per hari.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru

"Nilai ini meningkat dua kali lipat selama 3-4 tahun," kata dia di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jumat 31 Oktober 2008.

Dia menjelaskan, peningkatan pendapatan perseroan terutama disebabkan kenaikan volume transaksi tol sebesar dua persen, akibat volume kendaraan meningkat dari 644 juta pada 2007 menjadi 657 juta kendaraan tahun ini. Penyesuaian tarif tol sebesar 12,4 persen di ruas tol cukup signifikan mengontribusi pendapatan triwulan III-2008.

"Kestabilan kinerja perseroan salah satunya dipicu dari kuatnya pembiayaan internal," jelas dia.

Sumber pembiayaan Jasa Marga sebesar 75 persen berasal dari obligasi dan sisanya perbankan. Sementara itu, investasi Jasa Marga mencapai Rp 4,5 triliun, yang Rp 3,4 triliun berasal dari penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp 3,4 triliun dan sisanya pinjaman bank.

Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah menambahkan, laba usaha perseroan mencapai Rp 1,09 triliun, atau naik signifikan dibanding periode sama 2007 sebesar Rp 418 miliar. Sementara itu, laba bersih mencapai Rp 554 miliar, atau meningkat dibanding 2007 sebesar Rp 136 miliar.

"Di tengah kondisi yang berfluktuasi saat ini, perseroan tetap konsisten dengan target pertumbuhannya," jelas dia.

Dia menjelaskan, selama lima tahun terakhir, pertumbuhan perseroan cenderung stabil sekitar 25 persen per tahun. Krisis keuangan global tidak signifikan memengaruhi kinerja perseroan.

Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penawaran Paket Umrah dan Haji Harga Murah

"Eksposur yang diterbitkan tidak ada dalam bentuk dolar AS, tetapi dalam rupiah, sehingga memberikan biaya dan pendapatan dalam mata uang sendiri," tegasnya. Kekhawatiran kenaikan beberapa harga bahan baku, lanjut Reynaldi, tidak menghambat proyek-proyek yang tengah berjalan.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024