Prediksi

Indeks Saham Berfluktuasi

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada transaksi Senin, 3 November 2008, diperkirakan bergerak dua arah (berfluktuasi). Antisipasi pengumuman inflasi Oktober yang diprediksi naik menjadi sentimen negatif. Sedangkan pembukaan batas atas auto rejection sebesar 20 persen masih mendorong pemburuan saham kembali.

Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack

“Indeks akan berfluktuasi di kisaran batas bawah (support) 1.200 dan batas atas (resistance) di 1.300,” kata analis PT Valbury Asia Securities Mastono Ali kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2008.

Pada transaksi Jumat, indeks ditutup naik 82,84 poin (7,05 persen) ke posisi 1.256,7 dari perdagangan Kamis, 30 Oktober 2008, yang menguat 60,23 poin atau 5,4 persen ke level 1.173,8.

Wajah Sering Kena Matahari Jangan Abaikan Penggunaan Moisturizer

Namun, di bursa kawasan Asia, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo justru melemah 452,78 poin (5,01 persen) ke posisi 8.576,98, Hang Seng terkoreksi 613,26 poin atau 4,28 persen ke level 13.716,59, dan Straits Times turun 18,23 poin (1,01 persen) menjadi 1.783,68.

Sedangkan indeks saham Dow Jones naik 144,32 poin (1,57 persen) pada perdagangan Jumat waktu New York (Sabtu pagi WIB) menuju 9.325,01, indeks Standar & Poor's 500 menguat 14,66 poin atau 1,54 persen ke level 968,75, dan saham telknologi di bursa Nasdaq yang naik 22,43 poin (1,32 persen) di posisi 1.720,95.

Suzuki Siapkan 66 Bengkel Siaga Dukung Mudik Lebaran 2024

Menurut Mastono, antisipasi pelaku pasar pada pengumuman laju inflasi Oktober 2008 yang diprediksi naik dan harga komoditas dunia yang cenderung menurun setelah beberapa hari terakhir menguat diperkirakan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks awal pekan ini. “Aksi ambil untung (profit taking) investor yang bakal terjadi di bursa regional, sepertinya turut menekan pergerakan indeks kita yang tiga hari terakhir ditutup menguat,” jelasnya.

Namun, dia mengakui, adanya aturan baru tentang batas penghentian otomatis atau auto rejection sebesar 20 persen yang diharapkan mendongkrak nilai transaksi lebih besar lagi tetap menjadi katalis penguatan indeks hari ini. “Pemilu Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan nuansa baru pada perekonomian AS dan rencana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah turut menjadi sentimen positif,” jelasnya.

Sedangkan analis PT Reliance Securities Andrew Sihar berpendapat, indeks hari ini cenderung melemah. Aksi profit taking sejumlah pemodal lokal maupun asing dan data ekonomi AS yang diperkirakan masih negatif yang akan mendorong bursa regional melemah lagi menjadi pemicu pelemahan indeks Senin. “Indeks akan bergerak di kisaran support 1.207 dan resistance 1.305,” ujarnya.

Dia mengatakan, sentimen positif hanya terdorong pergerakan positif nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang diprediksi menguat. Sebab, laju inflasi Oktober diperkirakan membaik menjadi sekitar 0,5-0,65 persen dari bulan sebelumnya 0,97 persen (MoM). "Tapi, sentimen negatif cukup kuat  pengaruhnya pada indeks awal pekan ini," jelas Andrew.

Rekomendasi Saham
Mastono Ali menyarankan, sebaiknya pelaku pasar mencermati pergerakan bursa regional, data-data ekonomi luar maupun dalam negeri, harga minyak mentah dunia, data inflasi, dan sentimen Pemilu AS sebelum melakukan pembelian saham.  "Hal itu mesti jadi acuan pemodal sebelum mengambil posisi," ujarnya.
 
Andrew Sihar merekomendasikan, akumulasi beli saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Proyeksi kinerja perseroan dan bisnis usaha yang masih menjanjikan, kata dia, menjadi alasan utama pembelian saham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya