Pasar Berharap Suspensi Bumi Dicabut

VIVAnews – Pelaku pasar berharap PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat membuka suspensi saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada transaksi Senin, 3 November 2008. Saat ini, banyak investor yang masih memiliki saham emiten di sektor pertambangan itu.

Konsorsium Norsthstar Pacific akhir pekan lalu telah menandatangani transaksi pembelian 35 persen saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di Bumi Resouces. Total nilai transaksi mencapai US$ 1,3 miliar.

Pembongkaran Pasar Kutabumi Diwarnai Kerusuhan, Sejumlah Orang Mengalami Luka-luka


“Suspensi memang sebaiknya segera dibuka,” ujar analis PT Dongsuh Kolibindo Securities Ryan Ariadi Suwarno kepada VIVAnews di Jakarta, akhir pekan lalu.

Saham Bumi Resources disuspensi sejak 7 Oktober 2008. Harga terakhir Bumi Resources sebelum disuspensi Rp 2.175 per saham.

Pengamat pasar saham PT Indomitra Securities David Ferdinandus juga berpendapat senada. Suspensi saham Bumi Resources sejak tiga pekan lalu semestinya segera dibuka pada transaksi hari ini. “Memang konsekuensinya harga akan jatuh. Tapi, itu wajar karena pasar pasti akan meminta diskon,” lanjut dia.

Dalam pandangan dia, investor diperkirakan menunggu harga saham Bumi Resources di bawah level Rp 1.800-an. Meski momentum indeks harga saham gabungan (IHSG) mulai menguat, saham Bumi Resources diperkirakan terkoreksi bila bursa memutuskan untuk mencabut suspensinya.

“Pelaku pasar kemungkinan akan menunggu di kisaran level Rp 1.600-an,” imbuh dia.

Ryan menambahkan, penyelesaian transaksi antara Bakrie & Brother selaku pemegang saham mayoritas Bumi dan Northstar akan mampu meningkatkan likuiditas di pasar. Meski, dia mengakui, harga penjualan di bawah harga pasar.

Menurut dia,  dengan harga penjualan di bawah harga sebelum suspensi saham Bumi, pasar diperkirakan meminta diskon bila ingin mengoleksi saham perseroan.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor usai halal bihalal di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.

Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan

KPK berencana akan memanggil Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor pada pekan depan terkait dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai BPBD di Sidoarjo.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024