Jelang Eksekusi Amrozi Cs

Travel Advisory Juga Susahkan Warga Australia

VIVAnews - Peringatan berkunjung (travel advisory) dari pemerintah Australia untuk warganya ke Indonesia jelang eksekusi Amrozi cs ternyata tidak saja meresahkan para pemilik hotel dan biro perjalanan di negeri ini. Warga Australia pun dibuat susah akibat peringatan ini - terutama mereka yang sudah membayar di muka untuk biaya liburan ke Indonesia.

Pasalnya, kendati Menteri Luar Negeri Stephen Smith kembali menganjurkan warga untuk tidak berkunjung ke Indonesia jelang eksekusi mati trio teroris Amrozi, Ali Gufron, dan Imam Samudra, pemerintah Australia belum juga meningkatkan level kewaspadaan dari level empat ke level lima. Padahal bila ditingkatkan ke level lima - yang merupakan level kewaspadaan tertinggi untuk kunjungan ke suatu negara - warga berhak mendapatkan kembali uang mereka yang telah disetor ke biro perjalanan.

Situasi pelik inilah yang melanda para anak sekolah menengah atas (SMA) yang akan berlibur ke Indonesia. Para orang tua murid akhirnya mereka, karena sudah diperingati pemerintah tidak mengirimkan anak-anak mereka ke Indonesia, uang muka yang telah disetor ke biro perjalanan tidak bisa kembali karena pemerintah belum meningkatkan kewaspadaan atas Indonesia menjadi level lima.  

Donna Mossman, warga kota Coffs Harbour, mengaku dia tidak bisa membiarkan putrinya, Samantha, pergi ke Bali gara-gara peringatan berkunjung itu. Namun dia juga tidak bisa mendapatkan uangnya kembali. "Kami benar-benar tak bisa berbuat apa-apa dan pemerintah belum banyak membantu," kata Mossman seperti dikutip situs internet surat kabar The Sydney Morning Herald, Senin 3 November 2008.

"Mereka [pemerintah] tetap bilang tidak aman [pergi ke Indonesia], namun mereka belum juga menaikkan level [kewaspadaan]," lanjut Mossman. Dia mengaku bahwa putrinya sudah menabung 1500 dolar Australia (sekitar Rp.11,2 juta) agar bisa pergi ke Indonesia, termasuk untuk biaya tiket pesawat Garuda. Namun biro perjalanan di Australia tidak akan mengembalikan uang yang telah dibayar sebelum pemerintah meningkatkan kewaspadaan ke Indonesia menjadi level lima.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Channel Nine Minggu kemarin, 2 November 2008, Menteri Luar Negeri Stephen Smith menegaskan anjuran resmi bagi warga Australia untuk tidak pergi. "Kami mendesak warga Australia untuk mempertimbangkan kembali keperluan mereka pergi ke Bali dan Indonesia pada saat ini," kata Smith. "Kami juga mengisyaratkan kepada mereka bahwa bila tetap pergi ke Bali dan Indonesia, hindari tempat-tempat yang dulunya menjadi sasaran-sasaran teroris," lanjut Smith.

Kendati demikian, berdasarkan sistem peringatan lima level dari pemerintah Australia kepada warganya, Indonesia masih menjadi ancaman level empat sejak Bom Bali terakhir pada 2005. Mossman pun mengatakan bahwa keluarganya akan menunggu hingga hari Jumat sampai pemerintah menaikkan tingkat kewaspadaan ke Indonesia. "Kami akan tunggu hingga menit terakhir karena kalau [perjalanan] dibatalkan, uang yang bersangkutan tidak akan kembali," kata Mossman. 
 
Sementara itu, juru bicara maskapai penerbangan Jetstar, Simon Westaway, mengatakan bahwa pihaknya akan bersikap fleksibel atas para calon penumpang yang akan ke Indonesia terkait dengan anjuran dari pemerintah. "Kami telah membuat beberapa perubahan dalam kebijakan perjalanan dalam beberapa pekan ke depan. Bila penumpanng ingin pindah penerbangan, kami akan membantunya," kata Westaway. 
 
Namun sebagian besar biro perjalanan mengungkapkan bahwa banyak calon penumpang tidak terpengaruh atas peringatan berkunjung dari pemerintah. "Tidak berdampak besar," kata juru bicara Flight Centre, Haydn Long.
 
"Mereka tidak semata-mata terpengaruh atas peringatan yang dikeluarkan. Mereka mungkin juga mempertimbangkan saran dari kerabat maupun tetangga mereka yang sudah berada di sana," lanjut Long.  


Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya
Pemain Teater Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai

Keren Banget, Sherina Main Teater Musikal Bareng Anak-Anak Sekolah

Sebagai pemeran utama dalam pertunjukan teater musikal ini, Sherina Munaf mengaku sangat bangga melihat anak-anak sekolah yang sangat pandai bermain musik orchestra.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024